(Narasi oleh Romdhoni dan Andika Ulinnuha)
Narasi
Budaya merajang tembakau secara manual atau tradisional dengan menggunakan cacak yang saat ini sudah ditinggalkan para petani karena sekarang banyak menggunakan mesin. Cacak adalah nama alat untuk mengiris tembakau secara manual, alat yang terbuat dari bahan kayu keras seperti kayu nangka, sono keling dan kayu jati yang dibentuk sesuai posisi orang duduk untuk memudahkan mengisi dan menekan tembakau saat diiris. Gobang sebagai alat potong untuk merajang tembakau sudah dikenal dan digunakan petani tembakau sejak masa silam. Alat potong ini merupakan generasi pertama dari perkembangan alat rajang pada fase selanjutnya. Bentuknya secara umum seperti golok, hanya bedanya memiliki bilah lebih besar. Dikehidupan petani tembakau, gobang mengambil peran penting yang cukup disakralkan.
Menurut Bapak Sutrisno (72 tahun), buruh tani tembakau tradisional Dusun Nampan, Desa Tanjungsari, rajangan tembakau menggunakan mesin dengan menggunakan alat tradisional ini hasilnya berbeda. Jika menggunakan cacak manual hasilnya bisa lebih lembut, cita rasanya lebih enak, dan warna tembakau lebih jernih dan menarik. Namun jika menggunakan mesin warna agak kebiru-biruan sehingga kurang menarik dan dari segi rasa juga berbeda. Namun diakui bahwa menggunakan rajangan tradisional membutuhkan waktu yang lama sehingga sangat tidak efektif.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Mbah Sutrisno, 72 tahun, Sesepuh Desa, buruh tani tembakau, Dusun Nampan Desa Tanjungsari,