(Narasi oleh Elka Hanna Setia dan Fredy Trifani)
Narasi
Babaran merupakan peristiwa kelahiran seorang bayi yang disambut dengan adat setempat. Menurut narasumber Mbok Dah, Kelahiran seorang bayi sangat diharapkan dalam pernikahan, karena dengan adanya kehadiran seorang anak akan menambah keindahan suasana dalam pernikahan dan anak sebagai penyambung keturunan atau garis keluarga tidak terputus. Maka dari itu babaran bagi manusia pada umumnya dipandang sebagai peristiwa penting, sebagai kejadian penuh harapan bagi keluarga. Penyambutan atas kelahiran bayi berbagai macam cara tergantung pada adat setempat. Penyambutan bayi setelah lahir biasanya dilakukan seperti: brokohan, sepasaran, puputan, selapanan, setahunan dan seterusnya. Acara adat yang dilakukan setelah babaran diantaranya: 1) pisah ari-ari kepercayaan kejawen menyebutkan bahwa sebelum lahir dan masih dalam guwa garba ibunya berada dalam kesatuan kawah – ari-ari. Masa kelahiran, kawah keluar lebih dulu, disusul bayi dan diikuti ari-ari yang masih menyatu dengan pusar perut bayi.
Kakang Kawah Adhi Ari ari
Kondisi demikian dikenal dengan “kakang kawah adhi ari-ari”. Adhi (ari-ari) harus dilepaskan dari pusar perut bayi dengan cara sesuai aturan. Orang jawa meyakini bahwa kita hidup didunia itu tidak sendiri bahkan dari dalam perut pun sudah memiliki kakak dan adik yang selalu ada didekat kita, kawah atau ketuban adalah kakak dari bayi yang melindungi sang bayi dan ari-ari adalah adik. Kenapa demikian, meskipun tidak berwujud manusia ketuban itu keluar lebih dulu sebelum bayi, ada istilah disaat ibu hamil “ketubannya pecah” yang artinya kakak dari sang bayi telah keluar, kemudian sang bayi keluar beserta ari-ari atau tali pusar. Ari-ari keluar setelah sang bayi keluar makanya disebut dengan adhi ari-ari. Cara pelepasan pusar ari-ari menggunakan alat kedokteran yang memadai jika proses kelahirannya di puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
Menanam ari-ari
Atau orang dulu lebih sering melakukan proses kelahiran dibantu oleh dukun bayi. Setelah selesai proses pemisahan ari-ari dibersihkan dan ditanam atau kadang ada yang disimpan. 2) Labuhan ari-ari yang sudah dipisahkan dari pusar perut bayi perlu segera dikembalikan dengan cara ditanam. Cara menanam pusar ari-ari menggunakan ditanam didalam tanah lalu ditutupi dengan ember yang nantinya ari-ari beserta kasa atau perban atau kain yang digunakan untuk menutup pusar tersebut ditanam di dalam ember atau kendi kemudian diberi lampu dan ditaburi bunga. Maksudnya diberi lampu adalah memberi tahu kepada orang-orang bahwa di rumah telah hadir 1 penduduk baru (bayi). Sebelum menanam ari-ari dianjurkan untuk dicuci terlebih dahulu. Masyarakat percaya bahwa menanam ari-ari memiliki syarat tertentu seperti jika bayi seorang laki-laki maka ditanam di samping kanan rumah, apabila seorang perempuan makan ditanam di samping kiri rumah.
Gambar
Narasumber
- Mbok Dah, Sesepuh desa Kebonsari