(Narasi oleh Rangga Tsalisul A. dan Loh Sari Larasati)

Narasi

Selesai beribadah shalat maghrib, kaki saya bergerak menuju arah timur,  arah yang saya tuju tidak jauh dari rumah, hanya terpaut satu rumah saja. Sampai ditujuan disambut oleh warna lampu hangat yang terang dan nampak kain-kain tertata rapi dari kilaunya kaca jendela. Itulah batik-batik dengan motif motif alam karya Bapak Ganung. Baru tiba beliau langsung bercerita tentang Batik Tingal Art.

Dari Kriya kayu

Pada Tahun 2006 merupakan kerajinan kriya kayu seperti mobil mobilan, gantungan,  kunci, pensil gaul, otok otok, dan mainan tradisional anak-anak lainnya. Masuk Tahun 2013 Pak Ganung mulai menambah kerajinan batik untuk mendampingi kerajinan kriya kayu. Awal merintis batik diawali beliau sebagai pemandu wisata dimana destinasi kunjungan batik belum banyak baru beberapa tempat, untuk itu melengkapi area wisata khususnya di Wanurejo. Waktu semakin berlalu Kerajinan kriya mulai berhenti di Tahun 2016, di karenakan bahan baku mahal dan untuk pangsa pasar sudah banyak pesaing.

Motif-motif batik

“Batik karya saya yaitu motif Mandala Sido Mukti, Tunas Kelapa, Merak, dan Blarak. Mandala Sido Mukti, Mandala diambil dari cerita di borobudur, Sido Mukti berarti makmur. Motif Tunas kelapa itu ya kita ingin mengubah image tunas kelapa itu tidak hanya di pantai, Borobudur dulu ada Danau Purba, Danau Purba kenapa ditemui dengan pohon kelapa, karena itu aliran sungai, mungkin ada kelapa yang jatuh dari pegunungan dan terbawa sehinga ada tumbuhan kelapa hidup di sana. Makna dari pohon kelapa yaitu semua bagian berguna sehingga dalam kehidupan bisa bermanfaat,” Pak Ganung mulai bercerita.

Alat dan bahan

”Untuk alat dan bahan membatik apa saja Pak?”, saya bertanya lebih lanjut

“Alat dan bahan membatik sederhana yaitu ada kain, malam, pewarna, dan canting. Kain mori masih mudah dikerjakan daripada kain yang lain. Tidak kaku tidak lemesan dan harga terjangkau. Pewarnaan menggunakan warna alam dari kayu tini dan kayu mahoni. Pewarnaa sintesis menggunakan remasol dan bahan pengunci seperti waterglass. Proses pembuatan batik itu ada Membuat pola, mencanting, isen-isen memberikan malam pada motif tertentu, pewarnaan, pewarnaan 123, penglorotan, pengeringan. Lama membuat batik di kain 2,5 motif full selama 1 ½ bulan. Paling sulit dalam pembuatan batik untuk pemula itu lebih telaten dan fokus terutama pada pemegangan canting. Ukuran canting 1 isen isen 2 untuk membatik motif 3 untuk ngeblog warna 1 atau warna ke 2, tergantung pemilihan warna,” beliau menjelaskan dengan gamblang.

Makna Tingal Art

“Lalu Pak untuk arti Tingal art itu apa nggih?” tanya saya yang penasaran.

“Tingal diambil dari tinggalnya di dusun Tingal. Diambil dari Tingal karena banyak budayawan. Pengennya segera muncul dan terlihat. Logo Candi melihatkan keberadaan Candi Borobudur. Tunas kelapa seperti mata artinya melihat atau tingal,” Pak Ganung menjelaskan.

Pak Ganung juga menjelaskan dalam usahanya membatik dilakukan bersama keluarga. Untuk konsumen utama yaitu tamu wisata tour Candi Borobudur dan Tingal Art dibuka setiap hari. Harga tertinggi 1,5 juta rupiah batik tulis ukuran 2,5 meter warna alam.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Ganung Haryadi, 40 tahun, Pemilik Batik Tingal Art, dusun Tingal Kulon desa Wanurejo

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...