(Oleh Zurdhan Ageng Pamuji dan Khoirul Fai)

Narasi

Bubu atau teplak adalah alat penangkap ikan tradisional yang dibuat menggunakan media bambu yang dianyam. Dalam penggunaannya, teplak diletakkan di dasar kali atau sungai. Biasanya, para nelayan atau penangkap ikam meletakkan teplak pada sore hari dan diambil atau diangkat ke permukaan pada keesokan harinya.

Berbeda dengan alat tangkap ikan telik, ukuran teplak ini tergolong besar. Oleh karena itu,  ikan-ikan yang ditargetkan pun adalah ikan yang ukurannya sedang hingga besar, bukan ikan-ikan kecil seperti dalam metode tangkap ikan menggunakan telik. Meski demikian, bentuk dari jebakan teplak ini tidak jauh berbeda seperti pada perangkap telik, yaitu terdapat lubang untuk ikan masuk kedalam jebakan kemudian menguncinya agar tidak bisa keluar dan terkurung di dalamnya sampai jebakan ini diangkat ke permukaan air oleh si nelayan.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Mbah Kasil, 72 tahun, pelaku budaya, nelayan yang masih menangkap ikan menggunakan bubu atau teplak.

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...