Narasi

Bapak Wardi (59) asal Dusun Bumen telah membudidayakan kelinci sejak tahun 2011 untuk diperjualbelikan. Biasanya Bapak wardi memberi makan kelincinya di pagi hari pada pukul 07.00 dan di sore hari pada pukul 16.00. Makanan yang diberikan adalah rumput. Terkadang makanan pun diberikan sentrat, karena jika hanya diberikan rumput saja nutrisinya sangat kurang untuk kelinci tersebut. Untuk harga kelinci yang dewasa, Bapak Wardi biasanya menjual dengan harga Rp. 150.000, – dan untuk kelinci yang masih berumur 2 hingga 3 bulan dijual dengan harga Rp. 40.000,- sdRp. 80.000,- (th 2021).

Menurut Bapak Wardi untuk perkembangbiakkan kelinci ada caranya tersendiri, pertama-tama menyatukan kelinci jantan dan kelinci betina yang sudah ingin menikah kurang lebih 1 hingga 2 jam lalu dipisahkan kembali. Jika tidak cepat dipisahkan kelinci betina tidak jadi hamil karena memiliki trauma dengan kelinci jantan. Jarak untuk kehamilan hingga melahirkan adalah 1 bulan dan dalam satu kali melahirkan, kelinci betina bisa melahirkan 7 hingga 10 anak kelinci.

Bapak Wardi memelihara kelinci untuk budidaya sekaligus diambil air urinnya karena lebih bagus dibanding urin hewan lain sebagai pupuk tanaman. Cara pengambilan urin kelinci yaitu dengan menggunakan ember yang sudah disiapkan dibawah kandang. Setelah ember tersebut penuh dengan urin kelinci, urin dimasukkan ke dalam drum atau wadah besar untuk difermentasikan dengan campuran OM4 untuk menghindari virus penyakit.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Pak Wardi, 59 tahun, Dusun Bumen Desa Kembanglimus

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...