(Narasi oleh Salma Salsabila R. dan M. Shodek)

Narasi

Buntil, dibungkus dan di until-until (diikat secara melingkar). Begitulah jawaban dari narasumber yaitu Bu Siti, seorang pembuat makanan tradisional Jawa yang masih ada di Desa Majaksingi. Beliau menjelaskan sejauh ini, hanya sedikit orang yang mengerti mengenai makanan ini. Alasannya tentu dikarenakan makanan ini adalah makanan khas daerah yang hanya populer di daerahnya saja. Selain itu makanan ini juga mulai tergerus oleh zaman, terutama karena muncul makanan kekinian. Padahal makanan zaman dahulu memiliki kualitas gizi yang baik. Pasalnya, makanan terdahulu lebih dominan memanfaatkan sayuran, seperti buntil ini.

Keahlian Bu Siti membuat makanan buntil ini sudah dipelajari dari waktu muda karena diajari memasak dari orang tuanya. Makanan yang biasa menjadi lauk ini, dibuat dengan bahan baku utama yaitu daun talas, teri atau ikan asin, mlanding, dan kelapa setengah tua. Bu Siti menjelaskan proses membuat buntil, dimulai dengan membersihkan talas terlebih dahulu. Selain bahan utamanya, juga perlu mempersiapkan bumbu penyedap sebagai isian buntil. Bumbu yang dimaksud adalah bawang putih, bawang merah, cabe merah, kencur, terasi udang, gula merah, daun jeruk purut dan garam. Bahan-bahan bumbu ini akan dijadikan sebagai bumbu utama. Bumbu ini akan diisikan ke dalam buntil. Ini akan menjadi pelengkap bumbu yang mana bisa membuat cita rasa buntil menjadi lebih sedap. Selain bumbu untuk isian, bumbu khusus untuk kuah buntil juga perlu disediakan. Bumbu ini sangat penting sebab akan mempengaruhi cita rasa dari sajian khas tersebut. Bahan-bahan yang digunakan untuk bumbu kuah adalah bawang merah dan bawang putih. Kemudian bumbu lainnya antara lain ketumbar, lengkuas, kunyit, cabe rawit, gula merah, garam, daun salam, santan, serta bawang goreng untuk taburan.

Lalu tahap selanjutnya adalah proses pengolahan bahan dan bumbu. Pertama, haluskan dulu bumbu untuk isian buntil sampai halus. Masukkan ke dalam kelapa muda yang telah diparut, dan sangrai. Kedua sangrai sampai kelapa terlihat mengering. Baru setelah itu ambil daun talas. Ketiga adalah masukkan parutan kelapa yang disangrai dengan bumbu di atas lembaran daun talas. Tutup daun talas dan diikat secara melingkar (diuntil) dengan bambu tersebut agar tidak kelihatan isinya. Agar lebih rapi, tambahkan lagi tali agar tidak ambyar isiannya. Baru setelahnya kukus selama 20 menitan. Keempat adalah haluskan kembali bumbu khusus untuk kuah semuanya, kecuali cabe rawit. Tumis bumbu tersebut sampai harum. Masukkan santan sampai mendidih. Kelima adalah masukkan buntil dalam tumisan bumbu berkuah santan. Tambahkan cabe rawit dan bawang goreng di atasnya.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Ibu Siti, pelaku budaya, Desa Majaksingi

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...