(Narasi oleh Muhammad Ja’far Qoir dan Miftakhul Fauzi)
Narasi
Kemeriahan acara syukuran di jawa khususnya selalu terdapat makanan yang simbolik. Seperti ayam ingkung. Tidak afdol rasanya ketika acara syukuran tidak ada ayam ingkung. Ayam ingkung ini sebagai simbol kesempurnaan dari acara. walaupun ayam ingkung bukanlah menjadi hal yang wajib tapi memang melambankan arti yang sempurna karena ditunjukan dengan ayam utuh sampai pada jeroannya. Ayam Ingkung memiliki arti mengayomi, diambil dari kata jinakung dalam Bahasa Jawa kuno dan manekung yang artinya memanjatkan doa. Ibu Zuriyah adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus warga Dusun Klipoh yang kesehariannya juga sebagai perajin gerabah. Beliau berusia 40 tahun memiliki dua anak putra dan putri. Menurut Ibu Zuriyah, ayam ingkung disajikan dengan utuh dan terlihat sedang menyungkur atau menundukan kepala, posisi ini juga mewakili makna bahwa ayam melambangkan manusia dengan keadaan sedang bersungkur atau sedang bersyukur kepada Tuhan.
Gambar
Narasumber
- Ibu Zuriyah, 40 tahun, ibu rumah tangga, pengrajin gerabah, desa Karanganyar