(Narasi oleh Salma Salsabila R. dan M. Shodek)
Narasi
Besek adalah keranjang yang terbuat dari anyaman bambu yang oleh masyarakat Jawa biasa digunakan untuk membawa makanan. Besek adalah tempat yang cukup higienis dan tidak mengandung bahan kimia. Selain itu, besek bambu juga memiliki sedikit celah udara sehingga membuat makanan tidak cepat basi. Besek dibuat dengan cara menganyam bambu menjadi wadah berbentuk kotak. Besek digunakan untuk wadah makanan secara tradisional dan bisa juga digunakan sebagai wadah hewan misalnya saat jual beli burung.
Usaha keluarga
Bu Ipah merupakan salah seorang pembuat kerajinan besek bambu di Dusun Krajan, Desa Majaksingi. Beliau bersama suami biasa membuat besek tergantung pada pesanan dan sudah menekuni usaha tersebut mulai tahun 2010. Besek yang dibuat Bu Ipah bisa bermacam-macam ukuran mulai dari besar, sedang, dan kecil. Besek buatan Bu Ipah sering dipesan oleh hotel-hotel di sekitaran Candi Borobudur, seperti hotel Amanjiwo, Hotel Plataran, bahkan para pedagang di Pasar Borobudur ada yang berlangganan besek buatan beliau.
Bambu Apus
Menurut Bu Ipah, keterampilan dalam membuat besek tersebut, beliau dapatkan dari suaminya yaitu Pak Tahrir. Jenis bambu yang digunakan dalam pembuatan besek adalah pring apus atau bambu apus. Menurut beliau jenis bambu ini yang paling cocok karena tidak mudah pecah saat dibelah. Bahan bambu untuk pembuatan besek tersebut beliau dapatkan dari sekitar tempat tinggal, karena masih cukup banyak bambu. Cara membuat besek dimulai dengan memotong bahan bambu yang sudah tua, lalu dibelah kemudian diirat atau dibuat tipis-tipis. Potongan bambu yang sudah tipis tersebut dijemur hingga kering, agar dalam membuat anyaman bambu lebih mudah. Serta penjemuran dapat membuat tahan lama besek bambu.
Menurut Bu Ipah, besek bambu merupakan sebuah kerajinan tangan asli yang berasal dari Indonesia dan merupakan identitas masyarakat yang kaya akan kultur dan budaya serta seni yang tinggi dan sangat baik sehingga perlu dilestarikan agar tidak pudar pada zaman sekarang ini.
Ramah lingkungan
Anyaman besek juga ramah lingkungan dan tidak akan mengotori lingkungan apabila sudah selesai digunakan. Selain itu besek yang berbahan kayu bisa menjadi alat pembakaran atau bahan bakar apabila sudah tidak digunakan. Hal ini akan mengurangi sampah yang ada. Tentu saja hal ini berbeda dengan plastik yang lebih susah untuk hilang dan dapat merusak lingkungan.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Ibu Ipah, pelaku budaya, pengrajin besek, Dusun Krajan Desa Majaksingi