(Narasi oleh aveqaveqjosss & jamilr888)
Narasi
“Saya sering membacakan selawat ketika proses pengerjaan, agar segala sesuatunya diberikan kemudahan,” ucap Pak Samsudin atau yang lebih akrab disapa Pak Din. Beliau merupakan perajin kerajinan bambu di Dusun Susukan, RT 01 RW 02, Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur.
Kerajinan bambu ini di geluti oleh Bapak Samsudin (46) sejak beliau tamat SD. Produk yang dihasilkan dari kerajinan bambu ini meliputi ukir bambu, anyaman kembang pucung, dan berbagai mebel bambu.
Bambu wulung
Jenis bambu yang digunakan adalah bambu hitam wulung yang didapatkan dari Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman. Harga per batangnya sekitar sekitar Rp 16.000,00 dan sudah diantarkan ke rumah. Keistimewaan bambu wulung adalah warnanya yang unik dan merupakan jenis bambu dari pegunungan berkapur sehingga tidak memiliki kadar air yang begitu tinggi, membuat bambu wulung tidak mudah keropos, warna tidak mudah memudar, dan mudah untuk dibentuk.
Sesuai pesanan
Kerajinan bambu ini dijual melalui media sosial dengan sistem PO (pre-order). “Tergantung pesanan. Kalau ukuran kecil bisa sehari jadi, tapi kalau ukuran besar, misal 3×3 m², paling tidak 3-5 hari,” jelas Pak Din. “Untuk harga kisaran harga per meter persegi kalau polos Rp 50.000,- (th 2021), tetapi kalau menggunakan motif Rp 70.000,- (th 2021).”
Urutan proses pengerjaan produk tirai bambu yaitu
- Bambu dipotong sesuai ukuran kemudian dicuci sampai hilang lumut dan lugut;
- Belah bambu besar menjadi 20 bagian, sedangkan untuk bambu kecil kecil menjadi 10 bagian;
- Setelah bambu dibelah menjadi beberapa bagian, kemudian diirat lalu dianyam;
- Terakhir, tirai bambu dipernis guna mengurangi kekusaman dan membuat bambu mengilap agar lebih menarik.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Samsudin, 46 tahun, Pengrajin tirai bambu, Dusun Susukan Desa Tegalarum