(Narasi oleh Arif Sutoyo dan Nur Kholiq)
Narasi
Sejarah peradaban dan kebudayaan Islam di Dusun Parakan adalah yang tertua diantara dusun-dusun lain di Desa Ngargogondo. Adalah Alm. H. Ilham beserta dengan keturunannya seperti Alm. Kiai Zaini dan Alm. Ahmad Syamsudin dari beberapa tokoh Islam pada masa lalu yang mempunyai peran besar dalam mencerdaskan kehidupan beragama Islam kepada masyarakat. Tidak heran, pada zaman dahulu, banyak penduduk dari dusun-dusun dan daerah lain menimba ilmu Agama Islam ke Dusun Parakan. Para penimba ilmu itu kemudian juga menyebarkan adat dan tradisi Islam yang diperolehnya, seperti peringatan muludan, ke masyarakat di dusun masing-masing.
Bapak Zainudin (64) atau yang lebih akrab dipanggil Pak Nudin, seorang tokoh dan mantan Kadus, bercerita bahwa tradisi muludan di Desa Ngargogondo atau tepatnya di Dusun Parakan sudah ada sejak zaman nenek moyang, sebelum beliau dilahirkan. Menurut Pak Nudin, maulidan atau yang lebih dikenal dengan muludan adalah peringatan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam. Tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Maulud pada Kalender Jawa atau Rabiul Awwal dalam Kalender Hijriyah.
Pak Nudin menambahkan, kegiatan warga dalam tradisi muludan adalah pengagungan Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam dengan memperbanyak bacaan sholawat kepada Beliau. Selain dikerjakan sendiri oleh para warga, ada juga kegiatan bersama warga yaitu berjanjen (pembacaan selawat barzanji) dan diba’an (pembacaan Kitab Diba’) di mushola dan masjid. Kegiatan ini sudah sejak zaman dulu sering dilakukan oleh para warga selama sebulan penuh pada bulan Maulud.
Kegiatan lainnya adalah pengajian akbar yang diisi tausiyah oleh Ulama atau Kiai yang didatangkan dari luar desa. Pengajian ini juga sudah berjalan berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sejauh yang bisa diingat Pak Nudin, bahkan sebelum listrik masuk desa, pihak dusun rela menyewa seperangkat alat sound system dari daerah Ponggol, Muntilan, dengan tenaga listrik dari aki agar kegiatan pengajian semakin meriah.
Sebagaimana dijelaskan diawal, kegiatan mauludan di Desa Ngargogondo diawali dari Dusun Parakan yang kemudian berkembang dan menyebar ke dusun-dusun lain. Semoga kedepan kegiatan muludan ini senantiasa lestari dan berkembang lebih baik. Harapannya, selain mengingat keagungan Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam juga tercipta kerukunan antar warga.
Gambar
Narasumber
- Bapak Zainudin, 64 tahun, Dusun Parakan Desa Ngargogondo.