(Narasi oleh Mustofa dan Zam Zamil Huda)

Narasi

Pasar Gayam adalah sebuah pasar tradisional yang terletak di Dusun Gayam, Desa Giripurno dan Dusun Karangsari, Desa Ngargoretno dan merupakan pasar pagi yang buka setiap pasaran pahing dan kliwon. Masyarakat dari beberapa desa sekitar seperti Ngadiharjo, Giritengah, Paripuno, dan lain-lain juga merupakan pelaku pasar ini. Menurut Pak Sudarto (68), warga Dusun Gayam, Pasar Gayam dibuka pada sekitar tahun 1958 setelah dan menjadi Pasar Gayam yang kedua setelah pasar sebelumnya di perbatasan Kulon Progo mati.

Pasar Gayam yang ada saat ini dahulunya tidak di tempat tersebut, akan tetapi berada di tempat yang saat ini bernama Puncak Ketepeng. Nama pasar tersebut tetap sama, yakni Pasar Gayam. Lokasi Puncak Ketepeng berjarak sekitar 1800 meter ke arah selatan atau naik dari pasar yang sekarang. Berbagai komoditi pertanian seperti cengkeh, sayuran, pisang, dan sebagainya serta peternakan khususnya ayam sering diperdagangkan di pasar ini. Selain itu, Pasar Gayam juga menyediakan makanan lokal seperti geblek, tahu susur, sego jagung, getuk, cucur, dan sebagainya.

Penamaan Gayam berasal dari pohon yang ditanam di tempat tersebut, yakni pohon gayam. Sedangkan pohon gayam yang berada di Puncak Ketepeng, konon ditanam oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, namun Bapak Sudarto tidak ingat kapan tahun penanaman pohon gayam tersebut. Peresmian pasar Gayam yang baru antara tahun 1958. Pada saat peresmian pasar Gayam tersebut, banyak tentara yang ikut menghadiri acara peresmian pasar. Hingga saat ini, Pasar Gayam masih tetap ramai meski tidak seperti dulu. Banyak orang tua yang pergi ke Pasar Gayam hanya untuk sekadar bernostalgia karena banyaknya kisah dan peristiwa yang terjadi di sana.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Mbah Sudarto, 68 tahun, Sesepuh desa, Desa Giripurno

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...