(Narasi oleh Beni Purwandaru dan Tatak Sariawan)

Narasi

Daftar isi

Saat itu hari Jum’at Kliwon, 27 Agustus 2021 kami menyambangi seorang narasumber yaitu Ki Sunu Kumaedi kelahiran Magelang 5 Desember 1951, adalah seorang pelaku seni Ketoprak lokalan juga seni Sholawatan Jawa yang berkediaman di Dusun Judahan Desa Candirejo Borobudur. Di kediaman beliau kami mencoba menanyakan mengenai ilmu pengobatan.

Ilmu pengobatan tradisional yang dimiliki Ki Sunu sedikit unik. Bagaimana tidak? Hanya dengan menggunakan seutas daun pandan yang masih muda, sedikit minyak kelapa, air bersih satu gayung, dan cobek hitam, Ki Sunu sering dimintai pertolongan oleh warga sekitar untuk mengobati orang yang menderita sakit gigi. Boleh percaya, tidak pun silahkan. Lalu bagaimana caranya? Caranya sebagai berikut;

Seutas daun pandan dipotong kurang lebih 20 cm, biarkan tetap utuh satu utas seperti waktu memetik dari pohonnya.
Kemudian ratakan pangkal daun menggunakan pisau,
selanjutnya oleskan sedikit minyak kelapa pada pangkal daun
lalu gosok-gosokkan ke pipi penderita yang sakit.
Setelah itu bukalah daun pandan tersebut helai demi helai dan siramlah dengan air bersih yang sudah ditaruh cobek hitam dibawahnya untuk menadahi air bilasan tersebut,

Kata Ki Sunu akan ada ulat gigi yang turut larut didalamnya.

Waktu itu kami pun langsung mempraktekan dengan medianya adalah Pak Tatak. Sebelum daun pandan digosokkan ke pipi Pak Tatak, Ki Sunu sempat membaca do’a dulu. Doanya begini; “bismillahirohmaanirahiim tamba teka memala lunga, lelara lunga seka kersane Allah”. Setelah praktek selesai aku pun melihat memang ada ulat-ulat kecil di dalam cobek tersebut. Entah itu benar ulat gigi atau bukan aku tidak tahu. Dan entah pula dari sugesti atau bukan, orang-orang yang datang minta pengobatan ke Ki Sunu banyak yang sembuh dari sakitnya.

Demikianlah perburuan kami saat ini mudah-mudahan kita tetap bisa saling menjaga dan menghormati budaya-budaya yang ada di negeri kita tercinta. Terimakasih!