(oleh Mifti Anjani dan Erwanudin)
Narasi
Hampir setiap sore di Dusun Kemloko I, Desa Kenalan, anak-anak bermain congklak di halaman rumah Ibu Yanti. Permainan congklak merupakan salah satu permainan zaman dahulu yang masih eksis hingga saat ini. Permainan ini memiliki penamaan yang beragam di berbagai daerah, seperti di Desa Kenalan disebut lumbungan. Dalam permainan ini, menggunakan biji-bijian hingga kerikil sebagai biji congklak. Lubang pada papan congklak berjumlah 16 buah. Setiap sisi papan congklak ada 7 buah lubang, dengan 2 buah lubang masing-masing berada di pojokan ujung papan. 7 lubang tersebut memiliki makna yaitu menggambarkan jumlah hari dalam satu minggu. Sedangkan permainan biji dengan mengambil dari satu lubang dan mengisi lubang yang lain, bermakna bahwa setiap hari yang kita jalani akan berpengaruh terhadap hari selanjutnya. Pemenang dari permainan congklak adalah mereka yang memiliki jumlah biji yang paling banyak. Anak-anak Dusun Kemloko 1, Desa Kenalan sangat senang dengan permainan congklak karena tidak menguras energi yang lebih dan dapat melatih konsentrasi mereka.
Gambar
Narasumber
- Anak-anak dusun Kemloko I desa Kenalan