Narasi

Rumah Limasan adalah rumah yang memiliki  jumlah atap di keempat penjuru dan berbentuk limas jika dilihat dari arah depan dan belakang dengan kerangka utama rumah ini memiliki bentuk persegi panjang. Rumah jenis ini biasanya menjadi rumah depan yang dimanfaatkan untuk menerima tamu, mengadakan hajatan, pertemuan, dan sebagainya. Umumnya, rumah limasan disebut sebagai omah gede/omah ngarep atau rumah pokok. Saat ini ada dua jenis rumah limasan yang ada. Pertama rumah limasan yang seluruhnya terbuat dari kayu dan yang kedua rumah limasan yang dinding luarnya terbuat dari beton.

Rumah limasan dari kayu terdiri dari 20 tiang penyangga atau dikenal dengan istilah saka. Tiang-tiang tersebut terdiri dari 4 saka guru yang berada di bagian tengah, 4 saka goco yang berada di bagian tengah pinggir, 8 saka pinggir, 4 di bagian belakang dan 4 di bagian dinding depan, 4 saka jogo satru yang berada di bagian paling depan. Untuk 4 saka guru dan 4 saka jogo satru menyangga 2 blandar tengah, 2 mander, 4 dudur, dan 1 blandar molo. Kerangka saka guru berbentuk persegi panjang yang di hubungkan oleh 2 kolong dan 2 kili, pada bagian paling atas dihubungkan dengan pengeret yang tepat di tengah-tengahnya berdiri mander yang menopang blandar molo. Setiap satu pasang Saka goco juga dihubungkan dengan kolong dan pengeret yang di bagian sudutnya didirikan dudur yang menjadi penopang saka molo yang menjadi kerangka pembentuk limas. Kemudian pada bagian terluar terdapat katung yang menjadi penopang atap bagian pinggir. Setiap saka pada bagian terbawahnya diberi alas ukir dari batu yang dikenal dengan nama umpak.

Blandar tengah umumnya merupakan blandar tumpuk yang terdiri dari 2 buah balok panjang yang ditata dengan balok bagian atas menjorok keluar. Ukuran blandar tengah sepanjang dinding paling kanan dan paling kiri. Blandar molo terdiri dari satu kayu yang dipasang dengan bagian sudut sikunya berada diatas seperti ketupat. Sedangkan blandar pinggir panjangnya sama dengan blandar tengah hanya dengan ukuran lebih kecil, begitu pula dengan blandar jogo satru.

Rumah limasan yang kedua adalah rumah limasan semi modern yang menggabungkan antara bangunan dari kayu dan beton. Pada rumah limasan jenis ini, jumlah saka atau tiang biasanya hanya empat buah, yakni saka guru. 4 saka goco, 8 saka pinggir sudah tidak berbentuk tiang lagi akan tetapi menggunakan dinding beton. Sedangkan 4 saka jogo satru masih berbentuk tiang, akan tetapi terbuat dari beton. Sedangkan untuk bagian pengeret, blandar, kolong-kili, mander, dan dudur masih sama seperti pada rumah yang menggunakan kayu.

Di Desa Giripurno, rumah limasan dianggap sebagai rumah mewah bagi warganya semenjak dahulu kala. Sehingga jenis rumah ini merupakan salah satu rumah impian bagi warga masyarakat. Memiliki rumah limasan menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat. Tingkat kemewahan tersebut kemudian dikelaskan kembali dengan bahan atau jenis kayu yang digunakan. Rumah dengan tiang kayu jati dan kayu nongko merupakan jenis yang paling diimpikan.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...