(Narasi oleh Lukman Fauzi Mudasir dan Diyah Nur Arifah)
Narasi
Mbah Sabar (76 tahun) seorang yang pernah mengembara untuk mencari ilmu di berbagai pelosok Jawa, dari Banten, Jawa Barat hingga Malang, Jawa Timur. Lebih dari sepuluh tahun Mbah Sabar mengembara untuk mencari berbagai Ilmu kanuragan dari bermacam disiplin ilmu, baik dari pondok pesantren maupun makam- di Pulau Jawa. Menurut beliau salah satu cara untuk mengembangkan ilmunya yaitu dengan laku, seperti harus puasa 3 hari lalu kungkum (berendam) di pertemuan antar sungai pada malam hari, dan saat mendengar air sungai berhenti maka kamu harus memasukkan kepala ke dalam air dan berdoa.
Jathilan Turangga Muda
Keahlian Mbah Sabar ini membawanya menjadi penimbol di kesenian Jathilan Turangga Muda Dusun Ngaran I, Desa Borobudur. Beliau juga menjadi dalang dibalik masuknya indang (roh halus) yang cocok dan bagus dalam menari jathilan. Ketika para penari mulai kesurupan, maka telah dipersiapakan sajen-sajen khusus sesuai dengan kesukaan sang indang tersebut. Jika sudah waktunya, semua indang akan dikeluarkan satu persatu dari semua anggota kesenian.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Mbah Sabar, 76 tahun, sesepuh desa Borobudur
Relasi Budaya
- Kelompok Jatilan Turonggo Muda