(oleh Mifti Anjani dan Erwanudin)

Narasi

Sejarah kesenian rakyat tradisional, terutama kesenian tari sudah mulai menggeliat dan merambah di Desa Kenalan kira-kira pada tahun 1990 hingga sampai sekarang. Akan tetapi sebelum kesenian tari muncul di desa ini, ada beberapa kesenian tradisional yang sudah lebih dulu ada. Diantaranya adalah kesenian tradisional jathilan dan kethoprak yang sudah sering dipentaskan seperti saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dan  ketika ada warga masyarakat yang mengundang atau mengadakan pementasan (nanggap).

Munculnya kesenian tari di Desa Kenalan bermula dari semangat salah satu warga Dusun Wonolelo yaitu Mbah Narto (78 tahun). Beliau adalah salah seorang warga desa yang atas pengalaman dan pengetahuannya pada bidang kesenian tradisional ditunjuk oleh Pemerintah Desa Kenalan menjadi seksi kebudayaan kesenian tradisional. Sehingga beliau memiliki tugas untuk mengembangkan dan mempertahankan (nguri-uri) budaya kesenian tradisional di Desa Kenalan.

Macam-Macam Tarian

Mbah Narto sendiri memulai mengembangkan kesenian tari di Desa Kenalan dari pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Pemerintah desa dan mengajarkan kesenian tersebut di SD Kanisius Kenalan. Ada berbagai jenis kesenian tari yang ada di Desa Kenalan, yaitu:

  1. Tari Gambyong

Tari gambyong adalah merupakan tarian khas Jawa klasik yang mengambil dasar gerakan dari seni tayub.

  1. Tari Gambir Anom

Tari gambir anom adalah tarian yang menuangkan rasa kasmaran (jatuh cinta) dengan menuangkanya pada gerakan tubuh beruoa tarian.

  1. Tari Gatotkaca Gandrung

Tari gatotkaca gandrung adalah tari yang menceritakan seorang tokoh kesatria bernama gatotkaca yang sedang jatuh cinta.

  1. Tari Klono Topeng

Tari klono topeng adalah tari yang menceritakan tentang kesiapan rahwana ketika akan berperang.

  1. Tari Anggodo Senggono

Tari anggodo senggono adalah tari yang menceritakan tentang perebutan benda pusaka berupa cupu manik.

  1. Tari Golek Manis

Tari golek manis adalah tari yang menceritakan seorang wanita yang sedang bersolek atau berdandan.

  1. Tari Bhayangkari

Tari bhayangkari adalah tari yang menceritakan tentang prajurit perempuan yang sedang memanah.

Unsur dan Fungsi Tarian

Menurut Mbah Narto dalam kesenian tari memiliki beberapa unsur dan fungsi yang harus diperhatikan yaitu:

  1. Unsur yang harus diperhatikan;
  • Unsur raga

Penari harus bisa menampilkan gerakan tubuh pada posisi apapun.

  • Unsur irama

Penari harus mempunyai irama untuk memadukan dengan musik pengiring.

  • Unsur rasa

Penari harus bisa menjiwai ketika melakukan tarian.

2) Fungsi kesenian tari

  • Pertunjukan

Sebagai pertunjukan atas kedatangan tamu dan pengisi acara.

  • Hiburan

Bisa menyenangkan hati bagi para penonton.

  • Interaksi kesenian

Bisa memberi pesan kepada para penonton melalui tarian yang dilakukan.

 

Kostum dan Aksesoris

Kostum yang dipakai seorang penari perempuan maupun laki laki memiliki berbagai istilah, yaitu:

  • Nyamping (kain jarik bawah)
  • Mekak (tutup payudara)
  • Sampur (selendang)
  • Ontokusumo (baju terbang gatot kaca)
  • Songkok (topi)
  • Kamus timang (sabuk)
  • Boro samir (pakaian putra)

Aksesoris yang digunakan oleh seorang penari perempuan maupun laki laki, yaitu:

  • Cunduk mentul (dipakai di kepala wanita)
  • Anting-anting
  • Suping (perhiasan tembaga)
  • Keris
  • Kace (kalung)
  • Gelang
  • Binggel (gelang kaki)

 

Gerakan Tarian

Dalam tarian juga terdapat berbagai gerakan dan setiap gerakan memiliki istilahnya masing-masing, seperti berikut ini:

  • Sembahan

Gerakan memberi salam pada orang yang sedang menyaksikan.

  • Entrag

menghentakkan badan ke bawah beberapa kali.

  • Hoyong

Gerakan dengan badan condong ke samping kiri atau ke kanan lalu kedua lutut agak ditekuk.

  • Nyekithing

Ujung jari tengah penari saling berhimpitan dengan ujung ibu jari membentuk lingkaran.

  • Menthang

Gerakan penari meluruskan tangannya ke samping.

  • Jengkeng

Posisi kaki kanan diduduki lalu kaki sebelah kiri dibuka selebar bahu dengan badan tegak lurus.

  • Ulap-ulap

Gerakan jari tangan di atas kepala.

  • Tawing-taweng

Salah satu tangan penari berada di samping telinga dan jari tangan rapat menghadap ke bawah dan ibu jari menghadap ke atas.

  • Trap jamang

Gerakan satu jari tangan posisi nyekithing di samping telinga dan jari tangan yang satunya pada posisi rapat di depan kening.

  • Ukel

Gerakan memutar pergelangan tangan.

  • Seblak sampur

Gerakan posisi tangan penari memegang pangkal kain sampur yang digunakan dari arah dalam, lalu mengurutnya sampai ujung sampur (selendang).

  • Debek

Gerakan yang menghentakkan ujung telapak kaki.

  • Kebyok

Gerakan menghentakkan sampur ke arah dalam yang membuatnya melilit lengan.

  • Napak

Gerakan kaki melangkah.

  • Srisig

Lari-lari kecil penari dengan berjinjit.

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Mbah Narto, Pelaku budaya desa Kenalan

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...