(Narasi oleh Romdhoni dan Andika Ulinnuha)

Narasi

Ngapati

Ngapati adalah proses yang dilakukan ketika umur kandungan memasuki usia 4 bulan. Pada saaat 4 bulan tersebut roh ditiupkan ke dalam janin, dan pada waktu itu takdir seseorang ditentukan oleh Tuhan, sehingga ngapati perlu diselenggarakan sebagai tujuan untuk mendapatkan keselamatan untuk anaknya.  Ngapati dilakukan dengan kegiatan membaca 4 surat di dalam Al-Quran, yaitu Surat Yusuf, Surat Maryam, Surat Luqman, dan Surat Yasin. Usai membaca 4 surat quran tersebut, prosesi dilanjutkan dengan sholawatan dan doa bersama.

Mitoni

Mitoni adalah proses yang dilakukan ketika umur kandungan memasuki usia 7 bulan. Proses mitoni ini hampir sama dengan mapati yang membedakan adalah di mitoni membaca 7 Surat yaitu yaitu Surat Yusuf, Surat Maryam, Surat Luqman, Surat Yasin, Surat Al-Mulk, Surat Al-khafi, dan Surat Taha dan ditutup dengan doa. Setelah itu, calon ibu yang mengandung mandi kembang dan memecah telur yang dilewatkan kedalam pakaian wanita tersebut.

Puputan

Puputan ini adalah prosesi yang dikakukan ketika putusnya pusar yang ada di perut bayi. Diadakan pada hari dimana putusnya pusar bayi terasebut, biasanya 4/7 hari setelah lahir. Puputan ini biasanya juga dibarengi dengan proses memberikan  nama bayi dan bila ada rejeki lebih juga diadakan aqiqah. Prosesi ini dibarengi dengan melantunkan sholawat  dan pemotongan rambut bayi dan diletakan di lepek yang diberi air yang nantinya diletakan di atas tempat dikuburnya ari-ari dan kemudian ditutup dengan doa.

Selapanan

Selapanan adalah prosesi yang dilakukan ketika bayi berusia 35 hari. Biasanya diadakan kenduren dan membaca tahlil. Tujuannya supaya menjadi anak soleh/solehah, berbakti kepada kedua orang tua berguna bagi nusa bangsa dan negara. Dalam selapan si anak juga diadakan among-among. Among among adalah memperingati hari neptu/weton kelahiran.

Dalam among-among mengajak dan mengumpulkan anak–anak untuk makan bersama nasi kluban yang berisi telur rebus, kerupuk, lalu ada urap sebagai pelengkap. Disamping itu, anak-anak akan merebutkan uang receh di bawah daun pisang di eblek atau nampan. Namun sekarang, uang receh tersebut dibagikan secara rata kepada anak-anak agar semua dapat bagian. Sebelum among-among diberikan kepada anak-anak, ditaruh terlebih dahulu di kamar si anak, setelah itu baru dibagikan ke anak-anak.

Khitanan

Khitanan adalah proses pemotongan kulit penutup kepala alat kelamin laki-laki. Tujuannya untuk membersihkan najis yang bisa saja menempel pada kulit tersebut. Sebelum khitanan, keluarga yang mengadakan khitanan mengadakan slametan yang diwujudkan dengan acara genduren. Biasanya setelah khitan para tetangga pada mengunjungi untuk memberi selamat yang istilah jawanya disebut tilik.

Mantu

Sebelum acara mantu atau mantenan, didahului acara lamaran. Pada acara lamaran dilakukan perundingan kapan akan dilakukan proses bayar tukon. Bayar tukon sendiri itu adalah proses tunangan, dalam bahasa indonesia mempelai pria biasanya membawa seserahan yang berupa cincin, alat sholat, sejumlah uang, jagung,  dan buah buahan. Pada hari itu juga menentukan kapan hari baiknya melakukan akad nikah.

Akad Nikah adalah prosesi inti mantu untuk mengesahkan kedua pasangan dan dilanjutkan proses resepsi. Bagi yang mampu, biasanaya kegiatannya dilakukan dengan adat jawa seperti  balang-balangan suruh yaitu melempar daun suruh ke arah lawan pasangan. Kemudian dilanjutkan dengan menginjak telur untuk mempelai laki-laki dan dibasuh kakinya dengan air kembang 7 rupa oleh mempelai wanita. Selanjutnya prosesi timbangan yaitu kedua mempelai duduk diatas pangkuan orang tuanya dengan arti tidak membedakan derajat dan status anak tersebut dengan menganggap anak sendiri. Selanjutnya ialah prosesi kacar kucur yaitu menuangkan beras kuning, untuk menggambarkan mempelai laki laki bertanggung jawab menafkahi keluarga. Kemudian dulangan,  yaitu saling menyuapi satu sama lain menggambarkan saling menyayangi dan ditutup dengan tamu memberikan selamat kepada keluarga dan kedua mempelai.

Ikhlasan

Ikhlasan merupakan acara doa bersama untuk orang yang baru meninggal selama 7 hari setelah meninggalnya orang tersebut. Prosesi itu dilakukan dengan membaca tahlil yang dipimpin oleh Mbah Kaum. Kegiatan ini bertempat di rumah duka. Dihidangkan nasi rames untuk hari ke 1, ke 3 dan ke 7. Acara tersebut tidak mengundang siapapun, namun sudah menjadi tradisi ketika ada yang meninggal para tetangga akan datang ke rumah duka sebagai bentuk dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.

Haul

Haul adalah proses mengirim doa kepada arwah atau ahli kubur. Tujuannya adalah untuk mendoakan agar arwah mendapatkan keberkahan dalam kubur seperti jembar kubur,diampuni dosa-dosanya, dan diterima amal ibadahnya. Biasanya dilakukan pada waktu bulan di mana orang itu meninggal biasanya menggunakan bulan jawa seperti sapar,sura dan lain-lain. Biasanya diadakan tahlian dan ditutup dengan doa dan dilanjutkan makan bersama. Dilakukan setahun sekali

 

Gambar

Narasumber

  • Bapak Toyibi, 44 tahun, pemerhati budaya, Dusun Nampan Desa Tanjungsari

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...