(Narasi oleh Nurul Amin H. dan Wasis)

Narasi

Sekitar Pukul 06.30, saya keliling desa untuk mencari sarapan pagi dan akhirnya memilih untuk makan bubur sayur milik Ibu Dawiyah (55) yang berasal dari Dusun Ngasinan. Ibu Dawiyah menjual bubur sayur hanya untuk mengisi waktu luang saja. Dinamakan bubur sayur, karena terdiri dari bubur yang disiram dengan kuah sayur sawi. Bumbu dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sayur sawi yaitu bawang putih, bawang merah, cabai merah, sawi satu kilogram, tahu isi enam, dan santan satu bungkus. Untuk proses pembuatan sayurnya dimulai dengan  mencuci sawi hingga bersih dan dipotong-potong kecil diikuti dengan memotong tahu sama kecil. Haluskan bawang putih, bawang merah, dan cabai merah menjadi satu lalu tumis bumbu tersebut. Setelah tercium wangi yang enak dari bumbu yang ditumis, masukkan potongan tahu, sawi, dan santan.

Cara pembuatan buburnya sendiri dengan mencampurkan air yang sudah mendidih dengan beras. Jika sudah sedikit mengental, tambahkan santan di dalamnya dan aduk hingga menjadi bubur. Biasanya, bubur sayur ini dinikmati dengan gorengan yang dijual Ibu Dawiyah dengan harga  Rp. 2.000,00/3 biji (th 2021). Gorengan yang dijual ada tempe goreng, bakwan goreng, dan pisang goreng. Harga jual bubur sayur Ibu Dawiyah berkisar Rp. 2.000,00/porsi. Dalam satu hari, Ibu Dawiyah bisa menjual kira-kira 25 porsi bubur sayur. Bubur sayur juga bisa dinikmati di rumah dan dibungkus menggunakan daun pisang serta kertas minyak.

Ibu Darwiyah menjual bubur sayur pada pukul 06.00 pagi hingga buburnya habis. Untuk minumannya ada teh melati yang dibuat sendiri oleh Ibu Darwiyah

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Ibu Dawiyah, 55 tahun, Dusun Ngasinan Desa Kembanglimus

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...