(Oleh Zurdhan Ageng Pamuji dan Khoirul Fai)
Bibit cabai atau yang sering di sebut ipukan, merupakan tanaman yang sering di jumpai di awal musim penghujan atau akhir musim kemarau. Di Desa Sambeng, mayoritas petani cabai menyemai sendiri bibit cabai yang akan ditanam. Pembibitan cabai sendiri dapat dikatakan gampang-gampang sulit, karena petani perlu memerhatikan jenis tanah dan pencampurannya dengan pupuk kandang.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menyemai biju cabai adalah membuat gundukan tanah. Gundukan tanah tersebut sebelumnya sudah harus dicampur dengan pupuk dan sedikit air. Apabila gundukan tanah telah siap, maka biji-biji cabai disebar dan ditutup dengan pelepah daun kelapa guna melindungi biji-biji tersebut dari paparan sinar matahari langsung. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Benih yang telah berumur kurang lebih 2 bulan atau tingginya sekitar 20 centimeter berarti siap dipanen dan ditanam.
Biasanya, masyarakat petani Desa Sambeng menanam bibit cabai tidak jauh dari sungai, karena tempatnya yang rimbun. Selain itu, lokasinya dekat dengan sungai memudahkan petani mengambil air untuk menyiram bibit.
Gambar
Narasumber
- Wardi, 58 tahun, pelaku budaya, desa Sambeng