(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)

Narasi

Ceriping Gethuk atau yang lebih dikenal dengan nama Jet Kolet merupakan keripik berbahan dasar singkong. Bapak Maryoto (45 tahun) merupakan salah satu masyarakat Dusun Sriyasan, Desa Wringinputih yang mempunyai usaha ceriping gethuk. Usaha ini merupakan salah satu mata pencaharian keluarga Bapak maryoto. Singkong Sumatera dipilih untuk diolah menjadi ceriping dikarenakan termasuk kualitas singkong yang terbaik. Ada 2 rasa yang dibuat yaitu original dan pedas manis. Alat dan bahan yang digunakan untuk mengolah keripik singkong ini diantaranya, singkong, bawang putih, garam, gula, ketumbar, dan cabai cokro. Sedangkan alatnya kukusan, mesin penggiling singkong, lemari pendingin, mesin pemotong, penggorengan tungku.

Proses pembuatan keripik ini dimulai dari membersihkan singkong, lalu mengupas, dilanjutkan dengan mengukus, lalu digiling sampai halus menggunakan mesin penggiling, lalu dibentuk sama rata. Setelah itu, adonan ceriping didinginkan selama 2 malam sampai keras. Selanjutnya adonan ceriping dimasukkan ke mesin pemotong agar menjadi tipis, lalu dijemur selama 3 hari, dan tahap terakhir adalah penggorengan selama 5 menit dengan minyak panas. Hal yang paling unik dari makanan ini adalah cara pengolahan untuk membuat cita rasa yang khas. Satu kali produksi biasanya menghasilkan 1,5 kuintal atau setara dengan 75 bal keripik. Berat 1 kuintal ± 40 kg, dan 1 bal sekitar 2 kg.

Keripik ini biasanya dijual ke warga sekitar dan dipasarkan ke daerah Desa Talun, Kecamatan Muntilan. Untuk harga 1 bal berkisar Rp36.000. – Rp44.000,- (th 2021) dan untuk berat 250 gram dengan harga Rp. 5.500,- Keripik ini sangat cocok dijadikan cemilan dengan rasanya yang gurih maupun pedas. Umumnya dihidangkan diatas meja sebagai camilan untuk menjamu tamu.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Bapak Maryoto, 45 tahun, Pembuat keripik singkong, Dusun Sriyasan Desa Wringinputih

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...