(Narasi oleh Rangga Tsalisul A. dan Loh Sari Larasati)
Narasi
Jamur Borobudur berdiri pada Tahun 2013. Saat itu, awal fokus dalam budidaya jamur yaitu dengan usaha menjualkan hasil panen jamur. Pada tahun 2016-2017 mulai mengembangkan ke pengolahan jamur menjadi keripik dan bakso.
Jenis jamur yang dibudidayakan yaitu jamur tiram, jamur kuping, dan jamur linzi. Proses budidaya jamur menggunakan media yang berbahan baku limbah serbuk kayu yang dicampur dengan dedak, kapur pertanian, dan air. selanjutnya masuk dalam proses pack ke polibag kemudian masuk dalam proses sterelisasi baglog dalam waktu 10-11 jam, dan yang paling akhir diberikan bibit atau spora jamur.
Proses panen jamur tiram dari proses pembuatan baglog sampai panen membutuhkan waktu 30-35 hari. Jamur tiram setelah muncul tunas dapat mulai dipanen dalam waktu 42-50 jam harus dipanen. Namun untuk jamur kuping dari proses pembuatan baglog sampai panen membutuhkan waktu 40-45 hari, kemudian dari tunas sampai dapat dipanen memakan waktu 15-20 hari. Proses pemanena saat fokus dalam budidaya dilakukan setiap malam hari, namun saat sudah masuk dalam pengembangan produk di pengolahan jamur, kegiatan panen dilakukan sesuai kebutuhan. Saat ini hasil panen jamur mentah tidak hanya dari budidaya sendiri, melainkan hasil dari panen beberapa petani yang diberdayakan oleh Jamur Borobudur.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Puput Setiyoko, 29 tahun, dusun Jowahan desa Wanurejo