(Narasi oleh Nurul Amin H. dan Wasis)
Narasi
Pada pukul 16.00 cuaca dingin dan sedikit mendung, namun saya tetap jalan-jalan sekitar dusun Gombong dan kebetulan ada salah satu warga yaitu Ibu Isiamah (53 Tahun) yang akan memberi makan sapi. Ibu Isiamah memberi sapinya makan rumput yang diambil dari sawah maupun lereng-lereng bukit menggunakan arit. Biasanya satu kali ngaret rumput atau mengambil rumput mengahasilkan dua ikat. Ngaret rumput atau mengambil rumput ini biasanya dilakukan Ibu isiamah pada siang hari. Untuk satu kali pengambilan rumput hanya untuk satu hari makan sapi, jadi setiap hari Ibu Isiamah harus ngaret rumput untuk memberi makan sapinya. Biasanya Ibu Isiamah memandikan sapi-sapinya dengan digebyur atau disiram air yang diambil dari ember sambil digosok-gosok badan sapinya hingga bersih. Untuk memandikan sapinya, tergantung seberapa kotor sapi tersebut. Paling cepat biasanya sapi tersebut dimandikan seminggu sekali dan jika sapi tidak terlalu kotor, maka akan dimandikan sebulan sekali. Untuk minum sapi biasanya diletakkan dalam satu ember besar. Ibu Isiamah sendiri ngingu sapi atau memelihara sapi untuk mencari nafkah dan yang dijual adalah anak sapinya dengan harga mulai dari Rp 14.000.000.
Gambar
Narasumber
- Ibu Ismiah, 53 tahun, peternak sapi, Dusun Gombong Desa Kembanglimus