(Narasi oleh Beni Purwandaru dan Tatak Sariawan)

Narasi

Desa Candirejo didominasi oleh pemeluk agama Islam. Hal ini bisa dilihat dari masjid-masjid di desa yang setiap sore selalu ada kegiatan anak-anak untuk belajar mengaji atau lebih populer dengan kata ngaji. Ngaji ini dimulai setelah shalat ashar dan usai menjelang maghrib untuk kemudian dilanjut dengan sholat maghrib sebagai penutupnya. Ngaji diisi oleh seseorang yang sudah siap dan cukup ilmunya untuk diberikan orang lain, dengan kata lain bahwa pengajar tidak harus seorang guru, ustadz, kaum atau kyai. Namun bisa saja terjadi jika tidak ada pengajar yang ada sehingga guru, ustadz, kaum atau kyai yang harus mengajar.

Saat ngaji di masjid, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan belajar iqro dan nderes, dan sebagian kecil waktunya untuk belajar hal-hal lain tentang agama Islam. Iqro adalah belajar membaca huruf dalam alquran yang terdiri dari enam buku yang semuanya harus dipelajari agar bisa membaca alquran. Biasanya anak-anak yang belajar mengaji lebih dari setahun sudah bisa nderes atau membaca alquran. Tak jarang, anak-anak yang sudah nderes bereksplorasi dengan melantunkan suara yang merdu dan enak didengar.

 

Gambar

Narasumber

  • Anak-anak desa Candirejo

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...