(Narasi oleh Beni Purwandaru dan Tatak Sariawan)
Narasi
Gaduh
Bapak Adi Winoto merupakan warga Dusun Butuh, Desa Candirejo yang setiap harinya ngarit untuk memberi makanan ternaknya. Dari pagi biasanya beliau sudah mulai ke kebun untuk mencari rumput atau daun randu, bahkan tak jarang sore haripun ngarit lagi karena kebutuhan untuk banyak kambing yang ia gaduh (nggaduh) dari orang lain. Dalam hal ini, gaduh merupakan tradisi bagi hasil di mana ada orang lain yang menitipkan kambingnya untuk Bapak Adi Winoto dan nanti hasil anaknya dibagi dua (gaduh). Khusus untuk mengambil daun randu, yaitu bisa dengan cara memanjat atau dengan alat bantu yang dinamakan genter atau bambu panjang dan di ujungĀ dipasangi sebuah arit.
Perawatan Arit
Arit adalah sebuah alat pangkas atau potong yang dari besi pipih membentuk siku atau bulan sabit dan tajam di sisi dalamnya. Gagangnya biasanya terbuat dari kayu yang keras seperti jati atau sejenisnya. Bapak Adi Winato dulu membeli arit di Pasar Borobudur. Cara perawatannya hanyalah diasah ketika nanti ketajamannya sudah mulai berkurang. Cara mengasah arit ini bisanya dengan menggunakan batu asah wungkal.
Gambar
Narasumber
- Bapak Adi Winoto, peternak kambing, dusun Butuh desa Candirejo
Relasi Budaya
- Tradisi ternak kambing gaduh
- Alat untuk mengasah ; wungkal
- Penghidupan masyarakat; ternak kambing