Pitutur Bambu Borobudur
QR Code

Beranda | Pitutur Bambu Borobudur 2022 | Pelaksanaan |Dinding Nelayan Tanpa Perahu

Dinding Nelayan Tanpa Perahu

Dinding Nelayan Tanpa Perahu menjadi salah satu titik yang mendominasi ruangan Aula di rangkaian Tour Pitutur Bambu ini. Pojok dekorasi nelayan tanpa perahu sendiri secara khusus mengangkat ekosistem budaya penghidupan masyarakat di Desa Sambeng, terutama yang berada di sekitar sungai Progo.

Di area nelayan tanpa perahu ini, Panji Kusumah ditemani oleh mas Tyok yang notabene merupakan pelaku nelayan sungai dari desa Sambeng untuk menjelaskan berbagai jenis alat tangkap ikan, cara pemakaian dan jenis ikan yang ditangkap. Mas Tyo berkesempatan menceritakan secara langsung kepada pengunjung, termasuk kepada pejabat yang hadir pengalamannya selaku nelayan sungai Progo. Di titik yang sama ditampilkan pula beragam alat-alat dari bambu lainnya, seperti pancing bambu, beragam pisau bambu, dll.

Untuk menyuguhkan suasana 'nelayan tanpa perahu', dititik yang sama ditampilkan dekorasi kerajinan ikan dari bambu, penyu, dll

Sekilas Ekosistem Budaya Nelayan Tanpa Perahu

Ciblon

(Narasi oleh Lukman Fauzi Mudasir) Narasi Bapak Jayin Rujiono, 45 tahun dusun Jligudan menceritakan tentang kegiatannya dahulu ketika masih kecil dengan sebutan ciblon. Merupakan sebuah aktifitas yang dilakukan oleh anak anak desa Jligudan yang dilakukan sehabis melakukan kegiatan bermain seharian dan guna melepas kepenatan mereka bermain air dan berlama alam 

Baca Selengkapnya »

Petilasan Sendang Malih Rupa

Narasi Didekat pertemuan dua sungai yang legendaris yaitu Sungai Progo dan Sungai Tangsi terdapat sebuah Dusun Bojong. Dahulu sungai menjadi jalur transportasi ke Magelang, seperti yang dituturkan Mbah Darso (75 tahun) menceritakan dulu zaman simbah nya kalau menuju ke Magelang menggunakan gethek (rakit). Aliran sungai yang tenang dan belokan arah

Baca Selengkapnya »

Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *