Pitutur Bambu Borobudur
QR Code

Beranda | Pitutur Bambu Borobudur 2022 | Pelaksanaan |Dinding Nelayan Tanpa Perahu

Dinding Nelayan Tanpa Perahu

Dinding Nelayan Tanpa Perahu menjadi salah satu titik yang mendominasi ruangan Aula di rangkaian Tour Pitutur Bambu ini. Pojok dekorasi nelayan tanpa perahu sendiri secara khusus mengangkat ekosistem budaya penghidupan masyarakat di Desa Sambeng, terutama yang berada di sekitar sungai Progo.

Di area nelayan tanpa perahu ini, Panji Kusumah ditemani oleh mas Tyok yang notabene merupakan pelaku nelayan sungai dari desa Sambeng untuk menjelaskan berbagai jenis alat tangkap ikan, cara pemakaian dan jenis ikan yang ditangkap. Mas Tyo berkesempatan menceritakan secara langsung kepada pengunjung, termasuk kepada pejabat yang hadir pengalamannya selaku nelayan sungai Progo. Di titik yang sama ditampilkan pula beragam alat-alat dari bambu lainnya, seperti pancing bambu, beragam pisau bambu, dll.

Untuk menyuguhkan suasana 'nelayan tanpa perahu', dititik yang sama ditampilkan dekorasi kerajinan ikan dari bambu, penyu, dll

Sekilas Ekosistem Budaya Nelayan Tanpa Perahu

Njolo Iwak

(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin) Narasi Njolo adalah aktivitas menangkap ikan dengan menggunakan jala. Jala merupakan peralatan tradisional yang terbuat dari senar plastik yang dianyam sedemikian rupa sehingga membentuk seperti jaring. Ukuran lubang antar anyaman sekitar 1 sampai 2 cm. Panjang jala kurang lebih 2 meter dan lebar 3 meter.

Baca Selengkapnya »

Mangut Beong

(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin) Narasi Pak Agus (43 tahun) membuka warung makan Mangut Beong sejak tahun 2015. Untuk ikan Beong sendiri yang akan dia jual didapatkan dari Sungai Progo dan sebagian didapat dari hasil ternakan. Usaha ini dibantu oleh istri Pak Agus yang bertugas mengolah atau memasak ikan Beong.

Baca Selengkapnya »

Menjala Ikan

(Narasi oleh Arif Sutoyo dan Nur Kholiq) Narasi Mencari ikan di Kali Sileng sudah dilakukan para pencari ikan sejak dahulu mulai dari yang memasang rumpon atau jebakan, memancing, dan menjala. Rumpon Rumpon merupakan alat untuk menangkap ikan berupa jebakakan ikan. Saat musim kemarau, ada bagian sungai yang tidak terlalu banyak

Baca Selengkapnya »

Nggolek Iwak

(Narasi oleh Nurul Amin H. dan Wasis) Narasi Pada pukul  14.00, saya dan anak-anak Dusun Gombong jalan kaki dari rumah Bapak Wasis menuju sawah yang ada didekat situ. Anak-anak tersebut ada yang jalan kaki, berlari, dan menggunakan sepeda. Mereka sangat senang karena akan nggolek iwak (mencari ikan) disungai dan sawah.

Baca Selengkapnya »

Ulasan...

Share