(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)

Narasi

Mbah Kasno

Sebagian besar masyarakat Desa Wringinputih masih percaya kepada orang pintar atau orang yang berilmu kebatinan. Inilah tradisi mengobati yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Mereka mendapatkan ilmu dengan cara melakukan lelaku dan tirakat. Mereka berguru kepada orang yang ahli. Seperti yang dilakukan oleh Bapak Kasno (63 tahun), beliau setiap malam hampir tidak tidur untuk terus belajar dan menghafal ajaran dan mantra atau rapalan dari gurunya. Beliau berguru kepada seorang kyai bernama Kyai Ahmad Sauni dari Desa Kembanglimus. Setelah melalui ujian yang sangat berat seperti diperintahkan jalan pada saat dini hari. Akhirnya Bapak Kasno ini bisa mendapatkan ilmu kebatinan. Setelah itu, pada saat gurunya meninggal, ilmu kebatinan gurunya juga masuk ke dalam tubuh Bapak Kasno melalui cahaya yang keluar dari wajahnya ketika akan dikubur. Bapak Kasno juga mendapatkan transfer ilmu dari kuburan belakang Masjid Kauman. Hal itu terjadi saat beliau berada di makam tersebut yang konon ada cahaya masuk ke dalam mulutnya. Lalu mendapatkan transfer ilmu dari seorang cikal bakal Desa Kembanglimus yaitu Mbah Kyai Limus berupa asap putih yang masuk ke dalam kepalanya. Beliau pernah ditemui pepunden dari Desa Wringinputih bernama Mbah Ronggo. Saat ini, banyak orang yang datang ke Bapak Kasno untuk meminta pertolongan seperti, meminta tolong untuk mencari hitungan hari baik mendirikan rumah atau ngeslupi rumah, menghitung hari dan pasaran saat orang akan menikah, serta mengobati orang sakit. Caranya adalah Bapak Kasno akan berdoa kemudian memberikan air kepada orang yang sedang sakit dan akhirnya orang tersebut akan sembuh. Cara tersebut yang disebut dengan suwuk.

Mbah Jamil

Selain itu, ada orang pintar bernama Bapak Jamil berusia (65 tahun) yang bisa mengobati luka yang digigit binatang buas atau berbisa. Dengan cara membacakan doa dan rapalan kemudian ditiupkan ke air putih dan diusapkan ke area tubuh yang terkena bisa, maka bisa ini akan hilang. Lalu di Dusun Bojong ada seorang ibu yang bernama Mbok Gimah. Beliau juga mempunyai keahlian kebatinan yang dipadukan dengan keahlian pijat. Mbok Gimah ini juga sering diminta untuk melakukan pengobatan dengan cara pijat lalu mengambil bisa binatang berbisa di tubuh korban.

Pijat Bu Yahmi

Di Dusun Ringinputih ada seorang ahli pijat yang terkenal untuk mengobati orang sakit. Selain dengan merapal mantra, beliau bisa memijat semua anggota badan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Beliau bernama Bapak Dahlan, beilau ahli kebatinan dan sering mempraktekkan kidung-kidung Jawa dari tembang macapat. Beliau orang yang mengetahui tentang tolak bala dari guna-guna. Di Dusun Ringinputih kidul ada juga seorang tukang pijat yang mengobati capek, seorang wanita muda yang bersama Ibu Yahmi (35 tahun).

Pijat Mbah Sri

Kemudian di Dusun Jetisgayu ada Mbah Sri berusia (70 tahun), sering menolong orang yang ingin melahirkan dan memijat pasca melahirkan termasuk noto weteng (menata perut). Beliau terkadang melakukan pemijatan pada orang stroke dan mengatasi masalah yang terjadi oleh anak-anak balita. Contohnya kalau anak sering rewel dan menangis atau terkilir maka beliau bisa memijat untuk mengobatinya. Beliau juga sering memimpin acara ritual puputan. Sedangkan di Dusun Brongsongan ada pengobatan dengan cara pijat seperti tabib oleh Bapak Slamet yang dapat memijat semua kalangan usia dari mulai bayi hingga dewasa

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Bapak Kasno, 63 tahun, pelaku budaya, Desa Wringinputih
  • Bapak Jamil, 61 tahun, pelaku budaya, Desa Wringinputih
  • Bapak Dahlan, pelaku budaya, Desa Wringinputih
  • Ibu Yahmi, 35 tahun, pelaku budaya, Desa Wringinputih
  • Mbah Sri, 70 tahun, pelaku budaya, Desa Wringinputih

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...