Makna Malam Mistis dan Keramat Tradisi Jawa

(Narasi oleh Rangga Tsalisul A. dan Loh Sari Larasati)

Narasi

Satu Suro merupakan perayaan Tahun Baru Islam/Tahun Baru Jawa menurut kalender jawa yang jatuh pada Hari Selasa Pon Tanggal 10 Agustus Tahun 2021. Perayaan satu suro dilakukan dengan sejumlah tradisi yang dilaksanakan pada malam harinya.

Ngruwat

Pak Nuryanto, seorang tokoh seni di Dusun Jowahan Desa Wanurejo melakukan perayaan malam satu suro sesuai adat tradisi dari leluhurnya sejak beliau berada di bangku pendidikan SMP. Tradisi ini memiliki makna Ngruwat, Ngrawat, dan  Nguri-Nguri Warisan Budaya dengan meyakini akan malam satu suro sebagai malam untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, mengamalkan nilai perjuangan para leluhur dan ucapan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi malam satu suro di kediaman Pak Nuryanto dilakukan mulai pukul 16.00 WIB hingga terbenamnya matahari dan dilanjutkan setelah ba’da Isya Pukul 20.00 WIB dengan rangkaian acara berupa Doa Keselamatan, Kembul Bujana dan Jamasan Pusaka yang diiringi dengan Kidung Jawa.

Meminyaki pusaka

Sore hari di Pendopo Omah Mbudur, satu per satu tangan Pak Nuryanto meraih genggaman pusaka. Kiri, kanan, atas, bawah, samping, depan, belakang perlahan diolesi menggunakan minyak singer yang bertujuan menghilangkan noda lengket karat kemudian didiamkan beberapa saat. Minyak mulai menetes satu persatu dan tangan sesegera mungkin mengayunkan kain lembut untuk membersihkan minyak pada pusaka hingga kering dan terlihat segar kembali. Semua pusaka selesai dibersihkan hingga terbenamnya matahari.

Malam sudah tiba, tamu undangan mulai hadir meramaikan pelaksanaan Satu Suro. Tamu undangan wajib membawa pusaka lalu membersihkannya menggunakan singer di ujung depan meja yang sudah tertata pusaka peninggalan para leluhur tamu lainnya. Tak lama tamu undangan sudah tiba seluruhnya dan duduk rapi mengelilingi meja siap untuk memulai tradisi.

Pelaksanaan tradisi ini diawali dengan penyampaian doa keselamatan dalam bahasa jawa yang dilakukan secara berurutan oleh Mbah Giman, Pak Maryoto, Pak Eko, dan diakhiri oleh Pak Nuryanto. Doa keselamatan disampaikan untuk mengucapkan rasa bersyukur, memohon ampun, meminta perlindungan, dan keselamatan lahir batin dunia akhirat kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai Dzat yang menciptakan dunia dan seluruh isinya.

Kembul bujana

Hati semakin tenang dan nyaman dikala doa selesai dipanjatkan. Tangan dan kaki kami kemudian bergerak bersamaan menuju meja dengan hiasan nampan yang memiliki bau harum yang khas. Inilah makanan yang berupa Ingkung ayam jawa, telur putih, teri dan ubarampe sayuran hasil pertanian setempat. Sesegera mungkin kami melahap makanan dengan rasa bersyukur akan nikmat dan karunianya yang telah diberikan hingga detik ini. Tak lain inilah yang disebut kembul bujana yaitu makan bersama yang dilakukan setelah doa keselamatan.

Diiringi tembang Jawa

Tak kala malam semakin larut, seketika ada ‘bisikan’ dari meja di ujung depan dekat gamelan. Tak lain mereka adalah Pusaka peninggalan para leluhur. Lantunan kidung perlahan mulai mengisi malam ini dengan diiringi alat musik/gamelan jawa. Dengan sigapnya Bapak Nuryanto meraih sebuah wadah berisikan harumnya wewangian kemudian dioleskan secara perlahan di pusaka peninggalan leluhurnya setelah itu pusaka kembali ditaruh ditempatnya dan disusun secara rapi. Inilah Jamasan Pusaka, kegiatan membersihkan dan memberi wangi-wangian kepada pusaka peninggalan para leluhur dengan diiringi kidung jawa yaitu tembang Dhandanggula Sarira Ayu dan tembang Pangkur Singgah Singgah Kala Singgah.

Ditegakkan

Setelah itu, mulai bersamaan pusaka keris satu persatu ditegakan dengan posisi bagian ujung keris berada di posisi bawah. Ketiksa keris sudah bisa berdiri tegak artinya pusaka ini sudah seimbang yang memiliki adanya energi antara pemilik dengan pusaka tersebut yang memiliki makna bahwa manusia harus memiliki keseimbangan lahir dan batin untuk yakin kepada Tuhannya.

Lantunan kidung secara perlahan mulai terdiam dan kemudian malam menjadi sepi. Terlihat jam menunjukan pukul 12.05 WIB dengan bersamaan kami saling berjabat tangan untuk berpamitan pulang ke kediman masing-masing.

Jamasan Pusaka

Alat dan bahan

Dalam prosesi Jamasan, terdapat alat dan bahan yang digunakan, antara lain minyak singer untuk membersihkan dan menghilangkan karat pada pusaka, minyak wewangian untuk memberi bau harum di pusaka, dapat ibeli di toko terdekat, serta kuas jaran yang tidak akan mudah rantas (lepas) digunakan untuk mengolesi minyak singer dan wewangian pada pusaka

Pusaka

Pusaka-pusaka yang dijamasi memiliki makna masing-masing. Keris, pedang, dan panah memiliki ketajaman, kekuatan sebilah keri memiliki bukti bahwa sebagai makhluk harus memiliki ketajaman dalam ilmu pengetahuan untuk menjalankan kehidupan. Gandewa Kayu Ruyung merupakan panah yang digunakan untuk melawan penjajah dan bahan kayu ruyung menunjukan tanda atau simbol bahwa dia seorang prajurit setia bangsa. Pengot (pisau) Kurban digunakan oleh leluhur Bapak Nuryanto untuk acara penyembelihan hewan kurban. Pedang Sabet digunakan oleh leluhur sebagai senjata untuk melawan penjajah. Keris merupakan pusaka yang digunakan untuk peperangan dan sering dikaitkan memiliki kekuatan mistik. Tongkat komando berbentuk naga terbuat dari kayu kalimasada.

Ubarampe

Ingkung ayam jago memiliki makna bahwa dalam menghadapi hidup sekarang dan yang akan datang kalau ingin selamat dan disenangi orang serta langeng dalam suatu pekerjaan harus menjaga kesetiaan dan kepercayaan. Ikan teri, ikan yang tak pernah hidup sendiri yang artinya hidup harus akur baik kepada keluarga, tetangga dan masyarakat lainnya.  Telur disajikan utuh dengan kulitnya yang artinya kalau ada suara tidak baik tentang hubungan janagn ditelan utuh dengan kulitnya, harus dikupas terlebih dahulu agar mengetahui rasa, makna, dan maksudnya. Nasi Putih dimaknai apa yang dilakukan adalah niat baik yang memiliki arti untuk mensucikan diri.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Nuryanto, 47 tahun, Pemerhati budaya, Seniman, dusun Jowahan desa Wanurejo

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *