(Narasi oleh Nurul Amin H. dan Wasis)

Narasi

Desa Kembang Limus Terletak di wilayah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Kembang Limus memiliki 7 tujuh dusun yaitu Dusun Sembungan, Dusun Ngasinan, Dusun Wonotigo, Dusun Gombong, Dusun Bogelan, Dusun Bumen, Dusun Tidaran Kauman. Desa Kembanglimus berbatasan dengan Desa Wringinputih di sebelah utara dan timur, Desa karangrejo dan Desa Ngadiharjo di sebelah selatan, dan Desa Tegalarum di sebelah Barat. Berdasarkan cerita orang tua dulu, ada yang bilang Pepunden Desa Kembanglimus adalah Simbah Sembung Senggani atau Mbah Mambung dan Simbah Pulanggeni. Makam Mbah Mambung terletak di Dusun Sembungan, sedangkan makam Mbah Pulanggeni makamnya tersendiri di bagian bawah sebelah kanan pintu masuk Pemakaman Umum Sembungan.

Ada banyak versi cerita yang berkembang di masyarakat berkaitan dengan sejarah atau asal-usul berdirinya Desa Kembanglimus, di antaranya yang disampaikan oleh Bapak Muhdi.  Menurut Bapak Muhdi, cerita tersebut beliau dapatkan turun-temurun secara lisan dari sesepuh terdahulu. Berikut merupakan beberapa versi tentang asal-usul Desa Kembanglimus.

Kembang Lamus

Konon, daerah Kembanglimus saat ini pernah terbakar sampai berhari-hari lamanya tidak padam. Setelah diperhatikan, pada pinggiran lahan, di batas bekas jilatan api, terdapat semak dan rerumputan yang tidak habis terbakar dan membentuk “cincin” kehitaman. Karena bekas bakaran tersebut berwarna hitam, ditambah abu pembakaran yang tersisa kotor atau nglamus apabila disentuh, maka seluruh tempat yang terbakar dan di batasi dengan lamus tersebut dinamai Kembang Lamus atau Kembanglimus. Berdasarkan cerita beberapa sesepuh, orang yang memberikan nama tersebut adalah Pepunden yang dulu tinggal di swlayah ini, yaitu Simbah Muhammad Usuludin atau  Mbah Maddusul yang di makamkan di Ndepok Sari, Dusun Sembungan. Konon, diceritakan bahwa beliau masih keturunan Nabi Muhammad SAW. Apabila dilihat dari atas, batas wilayah Desa Kembanglimus yang tidak simetris—tidak bundar, kotak, persegi, atau kerucut—mungkin karena hasil dari pembakaran lahan.

 Pohon Kuweni, limus

Dahulu kala, di sekitar wilayah kembanglimus banyak tumbuh tanaman kuweni yang bunganya  bernama limus. Pohon kuweni tersebut sangat banyak, dan ketika bunganya sedang bermekaran seolah-olah memenuhi wilayah tersebut. Melihat fenomena itu, orang-orang menyebut wilayah ini dengan nama Kembanglimus karena merupakan tempat dengan bunga limus yang sangat banyak. Selain itu, ada juga seseorang yang tinggal di wilayah Kembanglimus saat ini yang dikenal dengan nama Mbah Limus. Saat ini, makam Mbah Limus dapat dijumpai di sebelah barat Dusun Kauman, tepatnya di sebelah barat Sungai Tangsi.

 

Gambar

Narasumber

  • Mbah Mudi, Sesepuh desa, Desa Kembanglimus

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...