(Narasi oleh Taufik Wahyono dan Abdul Majid)
Narasi
Seni pahat Sang Prabu Yakhso, adalah seni pahat topeng kayu yang dimiliki oleh Mbah Irfandi (47 tahun) di Dusun Mijil Desa Giritengah. Beliau memulai belajar memahat sejak tahun 2003 secara otodidak setelah melihat topeng buto yang dipakai seorang penari jathilan dari salah satu sanggar tari jathilan yang saat itu sedang pentas, dari sana kemudian Mbah Irfandi berniat mulai belajar memahat.
Jenis kayu yang digunakan adalah jenis kayu pule, alasan memilih kayu pule karena jenis kayu ini tidak mudah pecah, memiliki serat lembut dan mudah untuk di pahat. Alasan lainnya ialah kayu pule disukai oleh makhluk dari dunia lain. Dalam proses pembuatan 1 topeng kayu biasanya memakan waktu 1-2 minggu tergantung tingkat kesulitannya. Seni pahat topeng kayu menjadi salah satu penghasilan Mbah Irfandi, dijual dengan harga bervariasi dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Topeng yang dibuat kebanyakan dipesan oleh kelompok-kelompok seni tari tradiosional yaitu seperti jathilan, rampak buto, dan gedruk. Selain pesanan dari kelompok seni tari juga ada yang memesan untuk dijadikan hiasan dinding rumah.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Mbah Irfandi, 47 tahun, Dusun Mijil RT 02/ RW 01, Desa Giritengah
Relasi Budaya
- Penggunaan topeng untuk Kesenian ; Jathilan, rampak buto, gedruk