(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Situs Brongsongan adalah situs berupa 2 buah yoni, satu utuh ada pancuran saluran air (cerat) yang dibawahnya disangga oleh Garuda dan satu yoni tidak memiliki pancuran. Dibagian lain ada bebatuan hitam yang terindikasi bagian dari candi. Situs ini juga memiliki struktur susunan batu bata merah. Menurut penduduk Dusun Brongsongan yaitu Bapak Kabul (50 tahun), dulu candi ini bernama Candi Wurung karena menurut cerita para warga bahwa candi ini sebenarnya dibangun sebelum candi borobudur namun tidak selesai karena kokok ayam. Adapun nama tersebut berubah menjadi situs Brongsongan sejak secara resmi terdaftar di pemerintahan pusat dan pengelolaannya menjadi satu dengan Candi Pawon dan Candi mendut yang merupakan wilayah kerja Balai Konservasi Borobudur. Menurut Bapak Kabul, keberadaan yoni di situs ini sebagai simbol kesuburan juga membuatnya menjadi tempat orang menyepi atau tirakatan untuk minta petunjuk.
Gambar
Narasumber
- Bapak Kabul, 50 tahun, sesepuh desa, pemerhati budaya, desa Wringinputih
Relasi budaya
- Budaya spiritual ; lelaku tirakatan, Sesaji/pancen
Sumber Lain
- Kemendikbud ; situs brongsongan
Lokasi
Dari Kanal