(Narasi oleh Alia Noviardita)
Narasi
Air adalah bahan terpenting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air demi kelangsungan hidupnya. Begitu pula manusia, manusia membutuhkan air untuk minum, mandi, cuci, dan kakus. Kebutuhan mencari air ini menyebabkan munculnya alat ataupun cara-cara yang berkembang untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam mencari air.
Ibu Siti Munasih, adalah salah satu warga Bigaran yang masih memanfaatkan sumur dengan cara nimbo sampai saat ini. Sumur ini merupakan miliknya yang kira-kira sudah berusia 20 tahunan. Sumur milik Ibu Munasih memiliki kedalaman 22 meter. Ibu Siti bercerita bahwa air yang berada di sumurnya merupakan hasil dari rembesan dari gunung, namun selama ini air tidak pernah kering dan juga selalu jernih. Cara menimbo menurutnya dapat dilakukan dengan ember yang sudah dipasang di tali sedangkan tali sudah terpasang menyambung dengan katrol. Ember dimasukkan ke dalam sumur, ember yang sudah terisi air kemudian ditarik keatas. Kemudian air dipindahkan kedalam wadah lain sehingga ember bisa digunakan untuk mengambil air lagi dan lagi. Alasan beliau masih menggunakan air sumur karena jika air kran mati masih mempunyai air untuk keperluan rumah tangga seperti, memasak, mencuci, mandi dan lainnya.
Gambar
- teknologi tradisional sumur dan nimba untuk kebutuhan air – Desa Bigaran Borobudur 1
- teknologi tradisional sumur dan nimba untuk kebutuhan air – Desa Bigaran Borobudur 2
Relasi Budaya
Narasumber
- Ibu Siti Munasih, Desa Bigaran
- Bapak Suwaji, 63 tahun, Sesepuh Desa ; Jaman dulu genthon tidak hanya untuk menyimpan air, tetapi juga menyimpan gabah agar aman dati tikus
- Mbah Marini, 65 tahun, Sesepuh Desa; Padasan dahulu lekat dengan aktivitas mandi, mencuci sampai dengan berwudlu.