(Narasi oleh Arif Sutoyo dan Nur Kholiq)
Narasi
“Tiyang mriki kok ampuh, ngunjukke do pertalite”
(“Orang sini kok hebat, (karena) minumannya pertalite”)
Berawal ketika disuguhi minuman berwarna biru sewaktu mengikuti suatu pelatihan di Boyolali, Bapak Ristiyono kemudian terinspirasi untuk membudidayakan tanaman yang kaya akan manfaat kesehatan tersebut, yaitu tanaman telang. Tumbuhan merambat yang menghasilkan bunga cantik berwarna biru ini beliau tanam di ladangnya. Bunga yang bisa dijadikan sebagai pewarna alami ini juga bisa dijadikan minuman teh yang kaya akan manfaat kesehatan. Untuk membuat teh dari bunga telang, Pak Ristiyono memetik bunga telang yang kemudian beliau keringkan dengan cara diangin-anginkan selama 3 hari. Setelah itu bunga telang bisa langsung diseduh atau direbus bersama air, kemudian diminum selagi hangat. Pak Ristiyono menjelaskan bahwa untuk mendapatkan khasiatnya, bunga telang yang akan diseduh harus berjumlah ganjil.
Selain budidaya tanaman telang, Pak Ristiyono juga seseorang yang mempunyai kemampuan terapi. Kemampuan ini beliau dapatkan ketika merantau di luar kota semasa muda. Menurut beliau, terapi sanggup merelaksasi seseorang yang mengalami gangguan kelelahan, masalah tidur, dan yang lainnya. Banyak teman-temannya yang sudah merasakan manfaatnya setelah beliau terapi. Di rumahnya yang adem, Pak Ristiyono juga memiliki alat terapi batu giok dengan germanium. Alat terapi yang sistem kerjanya menggunakan bantuan tenaga listrik ini bisa digunakan untuk membantu menyembuhkan pusing, menurunkan berat badan, dan sebagainya.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Ristiyono, 46 tahun, Dusun Malangan Desa Ngargogondo