(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)

Narasi

Salah satu bentuk keragaman budaya yang ada di Desa Wringinputih adalah teknik melipat daun pisang yang dijadikan wadah untuk membungkus makanan. Wadah dari hasil teknik membungkus memiliki berbagai bentuk. Meski demikian setiap bentuk bungkusan memiliki makna.

Sudi

Sudi adalah wadah yang terbuat dari daun pisang yang berbentuk seperti kerucut di bagian tengah. Sudi ini umumnya digunakan untuk beberapa makanan seperti jenang dan klepon. Takir adalah wadah yang terbuat dari daun pisang yang berbentuk kotak yang kedua sisi di tusuk dengan biting atau lidi yang sudah diruncingkan bagian ujungnya. Berdasarkan penuturan Ibu Sumiyati dan Ibu Wargiyanti, takir ini dari kata tadahe pikir yang dimaksudkan wadah dari pikiran. Umumnya digunakan sebagai wadah makanan srundeng dan mie.

Ditum

Ditum adalah wadah yang terbuat dari daun pisang yang kedua sisinya ditangkupkan dengan menggunakan biting atau lidi yang diruncingkan. Berdasarkan penuturan Ibu Sumiyati dan Ibu Wargiyanti, melipat daun dengan teknik ini memiliki makna bahwa semua yang dipunya tidak harus orang lain tau. Pincuk adalah wadah yang terbuat dari daun pisang yang salah satu sisinya di lipat menggunakan biting atau lidi sehingga membentuk setengah corong. Umumnya, pincuk digunakan sebagai wadah makanan pecel. Berdasarkan penuturan Ibu Sumiyati dan Ibu Wargiyanti, pincuk ini merupakan wadah yang disegerakan dibuang setelah makan selesai.

Wungkusan

Wungkusan adalah wadah makan yang terbuat dari daun pisang yang sisi atasnya dilipat menggunakan biting atau lidi. Contong adalah bungkusan makanan yang terbuat dari daun pisang yang berbentuk seperti corong kecil. Berdasarkan penuturan Ibu Sumiyati dan Wargiyanti, Contong ini memiliki makna filosofi sebagai pegangan hidup. Umumnya akan digunakan untuk membungkus makanan apem.

Tempelan

Tempelan adalah bungkusan makanan yang terbuat dari daun pisang yang di sisi kanan dan kiri ditusuk dengan lidi atau biting dan ditambahkan daun penutup tambahan pada sisi atas. Umumnya pembungkus ini digunakan untuk membungkus makanan nasi kluban. Berdasarkan penuturan Ibu Sumiyati dan Ibu Wargiyantii nasi kluban diambil dari kata berbahasa arab yang berbunyi qulubana dan memiliki makna isi hati. Brengkosan adalah bungkusan makanan yang terbuat dari daun pisang yang sisa daun yang berada di kanan dan kiri dilipat ke bawah, sehingga bungkusan akan memuncung ke atas. Umumnya digunakan untuk membungkus nasi golong.

 

Gambar

Narasumber

  • Ibu Sumiyati, Pemerhati budaya, Desa Wringinputih
  • Ibu Wargiyanto, Pemerhati budaya, Desa Wringinputih

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...