(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Peternakan kambing di Desa Wringinputih dianggap sangat potensial karena kebutuhan konsumsi daging kambing yang sangat banyak, terutama kambing jantan yang digunakan hewan kurban. Biasanya mereka akan menjual kambing ini dan digunakan sebagai bahan pokok makanan khas Kabupaten Magelang, yaitu sate kambing dan tongseng kambing. Tersedianya sumber daya alam berupa rumput dan daun yang melimpah membuat masyarakat di Desa Wringinputih memanfaatkannya sebagai pakan kambing. Tujuan atau fungsi masyarakat memelihara kambing adalah, kambing bisa digunakan untuk menabung. Biasanya, sapi ini akan dijual jika ada kebutuhan, baik mendadak ataupun tidak. Seperti membangun rumah atau renovasi rumah, danĀ untuk biaya pernikahan anaknya.
Tempat untuk memelihara kambing biasanya disebut kandang. Kandang terdiri dari tiga bagian, bagian depan fungsinya sebagai tempat untuk menaruh pakan seperti rumput, jerami, dan pakan-pakan olahan lainnya. Bagian tengah fungsinya sebagai tempat untuk meletakan kambing. Bagian belakang berfungsi untuk tempat menaruh limbah yang dihasilkan dari kotoran-kotoran kambing yang bisa dimanfaatkan untuk bahan penyubur tanaman atau pupuk organik yang disebut dengan pupuk kandang. Cara merawat kambing yaitu, dengan diberi makan setiap pagi dan sore serta dibersihkan atau dimandikan satu bulan sekali. Kandang kambing dan kotoran sapi juga harus dibersihkan satu bulan sekali. Biasanya kotoran kambing akan ditumpuk atau dikumpulkan di tempat yang jauh dari kandang atau biasa disebut nimpali.
Gambar
Narasumber
- Peternak kambing Desa Wringinputih