(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Napak tilas adalah salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat Desa Wringinputih tepatnya di Dusun Sri Gentan Wetan untuk memperingati hari kemerdekaan. Kegiatan ini diawali dengan membaca doa yang dipimpin sesepuh dusun dan tokoh agama yang kemudian dilanjutkan berjalan kaki berkeliling dusun membaca shalawat. Perjalanannya melewati batas Dusun Sri Gentang Wetan yang merupakan wilayah krajan atau pusat pemerintahan desa. Selanjutnya dilanjutkan dengan berbakti kepada sesepuh dan orang tua yang sudah meninggal dengan membaca tahlil bersama-sama. Ketika prosesi berjalan mengelilingi dusun, beberapa masyarakat menggunakan obor atau oncor yang terbuat dari bambu yang diberikan isi minyak tanah dan sumbu pada ujungnya sebagai sumber penerangan jalan.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh masyarakat yang terdiri dari semua kalangan usia. Baik anak-anak, kalangan muda dan kalangan orang tua semua bercampur baur menjadi satu di lapangan. Setelah itu makan bersama dengan ingkung yang terbuat dari ayam jantan utuh. Sajian makanan yang disajikan juga berupa jajanan pasar tradisional seperti pethotan yang terbuat tepung, gula jawa, dan kelapa yang dibungkus dengan daun pisang yang bentuknya tidak terlalu rapi sehingga disebut pethotan. Berdasarkan penuturan Bapak Gujiadi (70 tahun), napak tilas dilakukan untuk memperingati kemerdekaan republik indonesia, menghormati para pahlawan, menghormati nenek moyang dan untuk menjaga wilayah guna menambah semangat cinta tanah air.
Gambar
Narasumber
- Mbah Gujiadi, 70 tahun, Sesepuh desa, Dusun Sri Gentan Wetan Desa Wringinputih