(Narasi oleh Nurul Amin H. dan Wasis)

Narasi

Saat saya sedang jalan-jalan santai pukul 07.00 pagi, ternyata Bapak Giarto (56) yang beralamat di Dusun Gombong sedang wineh gandul (bibit pepaya). Saya pun bertanya-tanya sedikit mengenai gandul  yang beliau tanam. Untuk penghhematan biaya, Bapak Giarto menanam sendiri gandul atau papaya untuk dikonsumsi dan bukan untuk dijual kembali. Awal mula pembibitan gandul mulai dari biji pepaya yang dikumpulkan disebuah wadah dan disiram setiap hari hingga tumbuh tunasnya, lalu pindahkan biji yang sudah tunas tersebut kedalam polybag kecil yang sudah diisi tanah, lalu disiram. Dalam satu polybag kecil, bapak Giarto menanam 2 buah pepaya. Beda dengan orang yang akan menjual kembali (bisnis) gandul  tersebut yang hanya ada 1 buah pepaya didalam satu polybag kecil. Hal itu dilakukan Karena jika gandul terlalu banyak didalam pot yang kecil maka pertumbuhannya sedikit melambat dan mengurangi kualitasnya. Setelah gandul mulai tumbuh besar dan dipindahkan ke tanah yang luas dengan jarak tanam 2 m. Jenis gandul yang ditanam bapak Giarto adalah gandul California karena mengikutri tren pasar. Jika gandul  ini dijadikan bisnis, maka harga jual buahnya Rp 3.000- Rp 3.500/kg (th 2021).

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Bapak Giarto, 56 tahun, Dusun Gombong, Desa Kembanglimus

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...