(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Saat menanam padi di sawah, terdapat banyak kendala terutama di masa-masa panen. Banyaknya burung-burung pipit yang datang untuk memakan biji padi membuat petani kewalahan. Untuk mengusir burung-burung pipit tersebut dapat dilakukan secara langsung dengan mengatakan “syuh-syuh” sambil tangannya memberikan isyarat menyuruh pergi. Selain itu, bisa juga dengan bunyi-bunyian yang dihasilkan dari kayu atau kentongan.
Bapak Nurudin (52 tahun) warga Dusun Jetis, Desa Wringinputih menjelaskan karena petani tidak bisa seharian penuh berada di sawah untuk mengelabui burung-burung pipit, maka diletakkan semacam boneka yang terbuat dari jerami yang dipakaikan baju yang telah rusak atau biasa disebut memedi sawah. Memedi yang berarti menakut-nakuti, bertujuan agar burung-burung pipit tidak berani datang ke sawah tersebut. Untuk lebih memberikan efek rasa takut kepada burung-burung pipit terkadang memedi sawah harus di gerakan-gerakan dari jauh dengan bantuan tali.
Gambar
Narasumber
- Bapak Nurudin, 52 tahun, Dusun Jetis Desa Wringinputih
Relasi Budaya
- Aktivitas pertanian budidaya padi
- Budaya spiritual dalam bertani; wiwitan