(Oleh Zurdhan Ageng Pamuji dan Khoirul Fai)
Narasi
Ibu Yatemin adalah salah satu wanita yang giat dan sederhana. Setiap harinya, Ibu Yatemin pergi ke kebun untuk mencari kayu bakar demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjaga agar dapur selalu hidup dan berasap.
Alat yang digunakan pun sangat sederhana, yaitu jarik dan bendo. Jarik digunakan untuk menggendong kayu yang telah dikumpulkan. Adapun alat yang digunakan untuk memotong kayu atau ranting adalah bendo, yaitu sejenis pisau besar.
Yatemin sudah sejak lama mencari kayu bakar untuk memasak dengan tungku. Mencari kayu bakarnya pun hanya di sekeliling rumahnya yang berada di Dusun Kedungan 3 di kelilingi pegunungan. Ibu Yatemin mengaku lebih suka memasak menggunakan kayu bakar dan tungku dari pada menggunakan kompor. Menurutnya, masakan yang diolah menggunakan kayu bakar di atas luweng atau tungku menghasilkan rasa yang khas yang dihasilkan dari asap kayu bakar.
Gambar
Narasumber
- Ibu Yatemin, 40 tahun, dusun kedungan 3, desa Sambeng