(Narasi oleh Alia Noviardita)
Narasi
Mlatok kayu adalah kegiatan membelah kayu agar menghasilkan kayu dengan bentuk yang lebih kecil dan dapat diringkas untuk keperluan memasak di luweng atau tungku tradisional. Siang itu, Bapak Suwaji (63 tahun) memlatok kayu menggunakan kampak, bodem dan 2 buah paju. Cara memlatok kayu yaitu dengan meletakkan salah satu paju pada kayu kemudian dipukul menggunakan kampak agar paju bisa membelah kayu sedikit demi sedikit. Proses ini dilakukan dengan cara dipukul beberapa kali agar kayu bisa terbelah, kemudian paju juga dipindahkan ke sisi lain untuk membelah semua bagian. Untuk menghasilkan ukuran kayu yang lebih kecil lagi. kayu tersebut dibelah menjadi beberapa bagian dengan cara yang sama seperti yang dilakukan diawal.
Gambar
- Pengetahuan tradisonal Mlatok Kayu Desa Bigaran Borobudur #1
- Pengetahuan tradisonal Mlatok Kayu Desa Bigaran Borobudur #2
- Pengetahuan tradisonal Mlatok Kayu Desa Bigaran Borobudur #3
Relasi Budaya
Narasumber
- Bapak Suwaji, 63 tahun, sesepuh Desa, Desa Bigaran