Beranda | Pitutur Bambu Borobudur 2022 | Lorong Jataka |Ayam Jago; Pemimpin yang Lurus dan ‘Becik’
Lorong masuk Pitutur Bambu Borobudur ini terinspirasi dari relief Jataka di candi Borobudur. Dalam relief jataka, berisi ukiran fabel (cerita dengan hewan sebagai penokohannya) yang menggambarkan kehidupan Sidharta Gautama dalam wujud tokoh hewan dengan perwatakan adiluhung yang dapat dijadikan teladan bagi setiap orang. Cerita tersebut memang syarat dengan kandungan makna dan nilai-nilai moral.
Salah satu hewan yang ditampilkan di lorong Jataka adalah Ayam Jago. Ayam Jago secara ekplisit tidak tergambarkan dalam relief Jataka di Candi Borobudur. Tetapi, kehadiran ayam jago disini dimaknai karena ayam jago menjadi hewan yang populer digunakan dan dipersembahan dalam makanan spiritual.
Sehingga penghadiran 'Ayam Jago' di Lorong Jataka ini menceritakan bagaiman hewan-hewan Jataka bertemu penduduk lokal dalam hal ini desa-desa di sekitar Borobudur.
Penggunaan ayam jago ini biasanya diwujudkan dalam bentuk ingkung yang berada di paling depan dalam ubo rampe tumpeng dan beraneka makanan spiritual lainnya. Secara singkat makna dari ayam jago dalam ingkung ini ini diartikan sebagai 'pemimpin yang seharusnya lurus lan becik'
Beberapa contoh penggunaan Ayam Jago dalam Pangan Spiritual di Kawasan Borobudur
Daftar Pustaka
Ānandajoti Bhikkhu. 2020. Jātaka: Cerita Kelahiran Lampau
Buddha. Ehipassiko Foundation. Jakarta
Cerita Bergambar, Relief Jataka Candi Borobudur. 2014.
Balai Konservasi Borobudur Direktorat Jendral
Kebudayaaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Magelang
Prasetya, Bambang Eka. 2022. Kumpulan Cerita Jatakamala.
Seni Membaca Relief (Sebar) Candi Borobudur.
Nittramaya. Jawa Tengah.