(Narasi oleh Alia Noviardita)
Narasi
Permainan sontokan terbilang sangat digemari oleh banyak anak anak Desa Bigaran. Hingga sampai saat ini di Desa Bigaran rata rata anak masih mengetahui permainan tradisional ini bahkan mereka tahu cara dalam pembuatan sontokan ini. Sontokan dibuat dengan bahan batang bambu. Dari cerita Mbah Suwaji, 63 tahun, sejatinya pada zaman dulu peluru sontokan menggunakan biji planding. Penggunaan biji planding jauh lebih kuat dibandingkan dengan kertas atau daun seperti saat ini karena tingkat kekerasan saat dimainkan lebih tinggi menggunakan biji planding.
Cara pembuatan sontok ini menggunakan bambu dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Bambu kemudian di potong di kedua ujung sehingga ujung-ujung bambu berlubang semua. Kemudian membuat pendorong yaitu dengan cara membuat tusukan dari bambu dengan ukuran yang disesuaikan dengan bambu yang berlubang tadi, penting untuk diingat untuk harus dapat masuk ke lubang bambu tadi dan kemudian ada bagian yang tersisa untuk pegangan.
Permainan ini cukup mengasyikkan, sontok dapat digunakan dalam permainan perang-perangan, penggunaan daun atau kertas sebagai peluru untuk menembak lawan. Caranya kertas atau daun yang sudah dibasahi dimasukkan di bagian paling ujung kemudian alat pendorong dimasukkan di bagian lubang yang lainnya, kemudian di sontok atau di dorong. Kertas atau daun tersebut akan keluar dan menimbulkan suara “tok atau ce tor” dari hasil sontokannya.
Biasanya di Desa Bigaran, anak-anak akan bermain lari-larian untuk mengarahkan tembakan ke lawannya, kemudian dibalas balik oleh lawan. Mereka menyusun strategi bagaimana caranya agar tidak tertembak dan bisa mengenai tembakannya. Jika mereka berhasil mengenai temannya mereka akan merasa sangat senang dan puas karena dianggap berhasil dan tepat sasaran.
Gambar
- Permainan tradisional Desa Bigaran -sontokan 2
- Permainan tradisional Desa Bigaran -sontokan 1
Cara Membuat
Relasi Budaya
- Permainan rakyat sejenis di Bigaran ; Bas-basan, Bekel, Barongan, Candak Ndodok, Dakon, Dingklik Oglak-aglik, Donald Bebek, Egrang, Endog-endogan, Engkling, Gasing Bluluk, Gobag Sodor, Kelinci, Keris-kerisan, Kokoko, Kubro-kubronan, Ndas-ndasan, Oplok-oplok, Patung-patungan, Pembela, Singkong Sawi, Sontokan, Uncal-watu, Tembak-tembakan Debog, Ze-ze, Lumlumban,
Narasumber
- Anak-anak Desa Bigaran
- Mbah Suwaji, 63 tahun, sesepuh Desa; “Dahulu bermain sontokan untuk pelurunya menggunakan biji planding/mlanding”