(Narasi oleh Alia Noviardita)
Narasi
Tembak-tembakan disini bukan berarti senjata yang berbahaya karena tembak-tembakan ini adalah sebuah permainan yang terbuat dari bahan debog atau pelepah pisang. Pelepah pisang yang digunakan adalah pelepah pisang yang ada daunnya dengan cara dipotong dari pohon pisang dan daun pisangnya dihilangkan. Pemilihan pelepah pisang yang masih ada daunnya dikarenakan membutuhkan pelepah yang masih kokoh.
Kemudian ke proses selanjutnya yaitu setelah dihilangkan daunnya kemudian dipotong menjadi beberapa bagian sesuai ukuran yang diinginkan. Pelepah pisang yang lebih besar di bagian ujungnya akan dibuat lubang yang nantinya untuk dimasukkan pelepah pisang yang ukurannya lebih kecil tetapi lebih panjang dari yang pertama. Kemudian di bagian atas akan dibengkokkan.
Menurut Ibu Hidayah untuk membuat agar tetap aman dan tidak mudah goyang bisa menggunakan karet untuk menyatukan kedua pelepah pisang, namun alternatif lain bisa menancapkan kayu di sisi atas ke bawah, kayu juga harus yang kuat.
Gambar
Relasi Budaya
- Permainan rakyat sejenis di Bigaran ; Bas-basan, Bekel, Barongan, Candak Ndodok, Dakon, Dingklik Oglak-aglik, Donald Bebek, Egrang, Endog-endogan, Engkling, Gasing Bluluk, Gobag Sodor, Kelinci, Keris-kerisan, Kokoko, Kubro-kubronan, Ndas-ndasan, Oplok-oplok, Patung-patungan, Pembela, Singkong Sawi, Sontokan, Uncal-watu, Tembak-tembakan Debog, Ze-ze, Lumlumban,
Narasumber
- Anak-anak Desa Bigaran
- Ibu Hidayah, Perempuan desa Bigaran